Jakarta (ANTARA) - Sebuah survei yang dilakukan Schneider Electric terhadap perusahaan di sembilan negara di Asia menyebutkan 98 persen perusahaan di Indonesia telah menetapkan target sustainability atau keberlanjutan.

Namun demikian, menurut Survei Sustainability Tahunan tersebut sebagian dari target keberlanjutan yang ditetapkan perusahaan tersebut merupakan target jangka pendek atau kurang dari 4 tahun.

"Kami sangat senang dengan meningkatnya kesadaran dan komitmen di antara perusahaan-perusahaan di Asia termasuk Indonesia untuk menetapkan tujuan-tujuan sustainability," ujar Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Bahkan, lanjutnya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat komitmen yang tinggi bersama dengan Filipina dan Thailand.

Namun demikian, tambahnya, meskipun hampir seluruh responden Indonesia sudah menetapkan target sustainability, hanya 4 dari 10 pemimpin perusahaan yang menyatakan sudah melakukan aksi dan memiliki strategi sustainability yang komprehensif.

Terlepas masih terdapat kesenjangan antara niat dan aksi, menurut dia, Indonesia termasuk negara yang memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi dalam mencapai target sustainability-nya, melebihi Singapura dan Malaysia.

Survei Sustainability dari Schneider Electric ini mewawancarai sekitar 4.500 pemimpin perusahaan di sembilan negara untuk mengumpulkan perspektif para pemimpin bisnis di kawasan Asia mengenai sustainability dan lingkungan.

Adapun negara yang disurvei meliputi Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Roberto menyatakan, temuan survei mengenai kesenjangan antara niat dan tindakan menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.

Menurut dia, sangat penting bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menerjemahkan aspirasi keberlanjutan mereka ke dalam tindakan nyata, mengatasi tantangan implementasi, dan menerapkan strategi jangka panjang.

Di sisi lain, tambahnya, pemerintah Indonesia juga perlu menciptakan ekosistem yang mendorong akselerasi aksi sustainability dengan peraturan dan kebijakan yang memadai dan program insentif.

"Seiring dengan kebutuhan mendesak akan sustainability, perusahaan dan pemerintah perlu mengambil aksi kolektif untuk mengambil peran kepemimpinan dalam mendorong perubahan, berkolaborasi, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi kawasan dan planet kita," demikian Roberto Rossi.

Baca juga: Schneider Electric soroti pentingnya rantai pasok berkelanjutan
Baca juga: Schneider Electric jaring ide generasi muda lewat Go Green 2023
Baca juga: Schneider Electric paparkan tahapan wujudkan bangunan zero karbon

 

Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023