Beijing (ANTARA) - Pasar China menunjukkan peningkatan preferensi konsumen terhadap peralatan rumah tangga dari Turki dalam beberapa tahun terakhir ini, lapor Xinhua pada Jumat.

"Produk-produk Turki seperti teko kopi listrik, oven, kompor, dan alat pemanggang meraih popularitas yang signifikan di kalangan konsumen China, terutama dalam beberapa tahun terakhir ketika perdagangan peralatan rumah tangga berkembang pesat," tutur Aytaç Soylu, seorang pengusaha asal Turki.

Soylu kali pertama tiba di China pada 2006, tidak hanya dengan membawa kopi khas Turki tetapi juga tradisi kerajinan tembaga buatan tangan yang telah diapresiasi publik selama berabad-abad. Namun, tak lama kemudian Soylu memperhatikan adanya peningkatan permintaan di kalangan pelanggan China untuk teko kopi listrik yang memberikan kemudahan.

Oleh karena itu, Soylu memutuskan untuk bekerja sama dengan kawannya yang berasal dari China, Li Linsheng, pada 2012 untuk mendirikan sebuah toko daring yang menjual peralatan kecil khas Turkiye di Taobao, platform e-commerce terkemuka di China.

Toko tersebut mendominasi kategori produk-produk khusus Turki, mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 80 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2022.

"Turkiye merupakan salah satu negara pertama yang mendukung Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI). China dan Turki telah menjalin kerja sama sejak Jalur Sutra kuno, dan kini mereka kembali terhubung erat dengan adanya BRI," tutur Soylu.

Kesuksesan bisnis Soylu mencerminkan kolaborasi yang lebih luas antara China dan Turkiye dalam industri peralatan rumah tangga.

Menurut data bea cukai China, China mengimpor peralatan rumah tangga (white goods) senilai 52,06 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.601) dari Turkiye pada 2022. Di antara impor ini, lemari es dan mesin pendingin (freezer) menjadi produk utama.

Kalangan dalam industri meyakini bahwa perusahaan peralatan rumah tangga Turki melihat potensi yang signifikan untuk penelitian dan pengembangan industri serta kolaborasi pasar antara kedua negara, dan mereka ingin memperluas lebih lanjut kerja sama dengan China.

Beko, anak perusahaan dari perusahaan Turkiye Koc Holding, telah mendirikan toko-toko flagship mereka di platform e-commerce China, seperti Suning.com, Tmall, dan JD.com, yang menjual lemari es, mesin cuci, dan mesin pengering.

Per September 2023, perusahaan ini telah membuka 946 toko offline di kota-kota di China, termasuk Shanghai, Beijing, Kunming, dan Zhuhai.

Perusahaan peralatan rumah tangga terkemuka asal Turkiye, Vestel, juga telah mendirikan anak perusahaan di Shanghai dan Shenzhen.

Sementara itu, perusahaan peralatan rumah tangga China juga meningkatkan investasi mereka di Turkiye. Haier Smart Home Co., Ltd. mendirikan pabrik mesin pengering pakaian dan mesin pencuci piring di Turkiye, dengan total investasi menembus 85 juta euro (1 euro = Rp16.393), dan bertujuan mencapai kapasitas produksi tahunan lebih dari 2,5 juta unit.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023