Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan mendapat tawaran bantuan dari pemerintah Malaysia untuk menangani masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal, tawaran itu disampaikan pemerintah Malaysia melalui surat yang dilayangkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.

“Inti surat tersebut menyampaikan kondisi kualitas udara terakhir di Malaysia dan kesiapan Malaysia untuk bekerja sama menangani kebakaran hutan yang terjadi, jika pemerintah Indonesia memerlukan,” kata Iqbal melalui pesan singkat pada Jumat.

Menteri Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia Nik Nazmi Nik Ahmad menyatakan telah mengirim surat kepada mitranya di Indonesia soal kabut asap.

Melalui surat itu, dia menginformasikan tentang dampak karhutla Indonesia terhadap Malaysia dan mendesak pemerintah Indonesia segera menindaklanjuti isu tersebut.

"Kita tidak bisa terus menganggap kabut asap sebagai sesuatu yang normal," kata Nik Nazmi.

Menurut dia, pemerintah Malaysia juga telah mengirimkan surat kepada perusahaan-perusahaan perkebunan milik Malaysia yang beroperasi di Indonesia untuk memastikan bahwa mereka mematuhi hukum dan mencegah pembakaran.
Baca juga: Walhi: Malaysia juga harus bertanggungjawab atas karhutla di Indonesia

Ia menyerukan tindakan bersama oleh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) baik melalui legislasi maupun kesepakatan untuk mencegah kabut asap tahunan.

"Saya berharap setiap negara dapat terbuka untuk menemukan solusi karena kerusakan ekonomi, pariwisata, dan terutama kesehatan, sangat besar akibat kabut asap ini," ujar Nik Nazmi.

Di lain pihak, Menteri KLHK Siti Nurbaya membantah tudingan soal kabut asap dari karhutla yang terjadi di Indonesia melintas ke Malaysia.

"Kami terus mengikuti perkembangan dan tidak ada transboundary haze ke Malaysia," ujar Menteri Siti Nurbaya melalui keterangan tertulisnya pada 2 Oktober lalu.
Baca juga: BMKG pastikan tidak ada asap kiriman di Batam

Data mengenai kabut asap dari Indonesia tidak melintas ke Malaysia diperoleh dari laporan sandingan peta citra sebaran asap dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI dan The ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) untuk periode 28-30 September 2023.

Arah angin di Indonesia pada umumnya dari tenggara ke barat laut hingga timur laut dan tidak terdeteksi ada asap lintas batas.

Lebih lanjut, Siti menyebut bahwa pemerintah Indonesia masih terus berupaya memadamkan api yang membakar hutan dan lahan gambut di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, serta beberapa daerah lain di Pulau Sumatera dan Kalimantan, termasuk sebagian Jawa.

Berbagai operasi dilakukan untuk memadamkan api mulai dari pemadaman darat, water bombing, hingga teknologi modifikasi cuaca.

KLHK mengungkapkan ada 203 perusahaan mendapatkan peringatan dan 20 perusahaan sudah disegel karena kebakaran, di antaranya anak perusahaan Malaysia.

Baca juga: Kalteng tetapkan status tanggap darurat optimalkan penanganan karhutla

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023