Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menilai hasil Tim Indonesia di Asian Games 2022 Hangzhou perlu menjadi catatan bersama dan bahan evaluasi menuju Olimpiade Paris 2024.

“Kita mendapat banyak referensi dari Asian Games untuk bahan evaluasi menuju Paris. Pulang dari sini, kita harus duduk bersama dan mengevaluasi perbaikan-perbaikan yang perlu kita lakukan. Olimpiade Paris tinggal satu tahun lagi dan kualifikasi sudah berjalan, kita harus mengoptimalkannya,” kata Okto, dikutip dari keterangan resmi, Minggu.

Tim Indonesia menutup Asian Games 2022 Hangzhou dengan raihan 7 emas, 11 perak, dan 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki peringkat 13 klasemen akhir.

Secara torehan keping emas yang diberikan Tim Indonesia, hasil di Hangzhou menjadi yang terbaik sejak Asian Games digelar di luar Indonesia sejak 41 tahun terakhir. Pada Asian Games 1982 New Delhi, Indonesia meraih 4 emas, 4 perak, dan 7 perunggu.

Sementara secara peringkat, posisi Tim Indonesia lebih baik sejak Asian Games 2002 Busan-Korea Utara. Kala itu Tim Indonesia menempati ranking 14.

“Ada juga BMX yang melanjutkan tradisi emas yang dicetak di Jakarta-Palembang. Wushu impresif di negara asal bela diri ini. Panahan mendapat tiket Olimpiade Paris 2024. Weightlifting melalui atlet Rahmat Erwin Abdullah meraih emas dan mencatat rekor dunia, rekor Asia dan rekor Asian Games. Speed climbing juga mampu mencatatkan rekor Asian Games, dan perak yang diberikan skateboard, Insya Allah, bisa menjadi modal bagi Indonesia lolos kualifikasi di Paris,” jelas Okto.

Baca juga: Tujuh emas, peringkat 13, pencapaian yang patut diapresiasi
Baca juga: Menpora minta maaf target medali di Asian Games 2022 tidak tercapai


Sementara terkait adanya cabang olahraga yang meleset dari target, Okto meminta agar warganet tidak merundung para atlet di media sosial.

“Sebab, atlet adalah aset bangsa. Atlet sudah berjuang untuk kita semua, sehingga tidak layak mendapat perlakuan yang tidak baik,” kata Okto.

Ia berharap, hasil di Asian Games juga dapat menjadi evaluasi untuk Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Di sisi lain, Chef de Mission Tim Indonesia untuk Asian Games 2022 Basuki Hadimuljono berterima kasih atas kepercayaan NOC Indonesia dan Kemenpora untuk menjadi pemimpin kontingen.

Basuki menilai Asian Games menjadi pengalaman berharga baginya untuk berinteraksi para atlet.

“Terkait evaluasi, olahraga tentu ada tolok ukurnya. Di Incheon kita di ranking 17, dan di sini 13. Evaluasinya kita perlu di cabang olahraga, pemerintah yang bertanggung jawab harus ditingkatkan. Pertama sarana dan program,” kata Basuki.

“Setahu saya, anggaran tidak jadi soal. Program harus dievaluasi, karena anggaran juga pasti menyesuaikan program. Ini yang harus dibenahi jika sasaran kita mau Olimpiade. Saya akan berbicara dengan Kemenpora dan Kemenkeu,” imbuhnya.

Baca juga: Keping emas yang digenggam dan terlepas dari tangan Indonesia

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023