Setiap Rabu tidak makan beras, terigu, dan digantikan makan umbi-umbian.
Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggalakkan program Rabu tanpa makan beras dan terigu, untuk mengurangi konsumsi beras masyarakat di Kota Beribu Senyuman ini.

"Setiap Rabu tidak makan beras, terigu, dan digantikan makan umbi-umbian," kata Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang Mie Go saat membuka pasar murah, di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan inovasi Rabu tanpa makan beras dan terigu ini, tidak hanya sebagai upaya Pemkot Pangkalpinang dalam mengurangi konsumsi beras, tetapi juga untuk mengendalikan inflasi yang tinggi karena naiknya harga pangan tersebut.

"Ini adalah salah satu program pemerintah kota dalam mengurangi konsumsi beras dan digantikan dengan umbi-umbian, agar ada keseimbangan pangan masyarakat daerah ini," ujarnya pula.

Menurut dia, gerakan ini menjadi salah satu upaya pemerintah kota, agar secara bertahap kembali mengonsumsi pangan lokal yang seringkali terabaikan oleh masyarakat.

"Dengan gerakan ini tentunya akan mampu meningkatkan pola konsumsi masyarakat, agar lebih berkualitas, sehat dan aktif untuk beraktivitas," katanya lagi.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang Samri menyatakan gerakan ini juga sebagai upaya pemerintah kota untuk mengurangi impor komoditas pangan khususnya beras dan terigu.

Ia menyatakan hari Rabu dipilih untuk mengimplementasikan program ini, karena berdasarkan survei, 38 persen kegiatan di pemerintah kota terlaksana di hari tersebut.

"Kami berharap masyarakat khususnya ASN di lingkungan pemerintah kota, kecamatan, kelurahan mendukung dan mengimplementasikan program ini dengan tidak mengonsumsi beras terigu di setiap hari Rabu," katanya pula. 
Baca juga: Warga Pangkalpinang Keluhkan Harga Beras Naik Lagi
Baca juga: Wamendagri: Pemda waspadai kenaikan beras dan migor jelang Natal

Pewarta: Aprionis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023