Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengharapkan pemanfaatan teknologi dapat membuat para guru mampu menggali potensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang inovatif terhadap para siswa serta membangun kreativitas.
"Melalui pemanfaatan teknologi, guru diharapkan tidak hanya mampu menerapkannya di kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukannya sendiri, tetapi juga berbagi inovasi dalam pembelajaran kepada yang lain," ujar dia dalam acara kuliah umum disiarkan secara daring di Jakarta, Senin.
Salah satu upaya dilakukan pihaknya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan TIK, katanya, dengan membuat Program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK).
Baca juga: Kemendikbudristek: Teknologi sarana lompatan kualitas pendidikan
Sasaran dari program ini, yakni para guru yang menjadi peserta program dengan harapan mereka mampu membuat bahan ajar yang dikorelasikan dengan Kurikulum Merdeka.
Pascapandemi COVID-19, katanya, seluruh masyarakat seolah terbiasa dengan platform digital sehingga pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar juga mesti ditingkatkan, guna mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia.
Suharti menilai saat ini kualitas pendidikan di Indonesia masih timpang ditandai adanya suatu daerah memiliki kualitas pendidikan yang baik, namun juga ada daerah dengan kualitas pendidikan kurang baik.
"Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat berat, ada yang sudah sangat baik tetapi juga masih ada yang di bawah," ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, kolaborasi melalui program PembaTIK bisa mendorong para guru terus berkarya serta membagikan pengetahuan kepada guru yang lain guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Baca juga: Kemendikbudristek: Kompetensi guru PembaTIK tumbuhkan Guru Penggerak
Baca juga: Nadiem ajak para pendidik ikut PembaTIK tingkatkan kompetensi TIK
Baca juga: Dirjen: PembaTIK perkuat kemampuan guru didik siswa secara profesional
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
