Kami berharap dengan kompetensi tersebut para guru dapat saling berbagi dan berkolaborasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berharap para guru yang menyelesaikan program pelatihan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) dapat menumbuhkan guru-guru penggerak di komunitas dan daerahnya.

“Kami berharap dengan kompetensi tersebut para guru dapat saling berbagi dan berkolaborasi,” kata Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti saat membuka Kuliah Umum PembaTIK Level 4 Tahun 2022 secara daring diikuti di Jakarta, Selasa.

Suharti menjelaskan bahwa penyelenggaraan PembaTIK adalah salah satu kiprah dari Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek untuk meningkatkan peran guru dalam meningkatkan kompetensi literasi TIK dan implementasi model pembelajaran berbasis TIK.

Merdeka Belajar, lanjutnya, memberi semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menggunakan metode pembelajaran. Dalam konteks tersebut, TIK harus dimanfaatkan untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Melalui PembaTIK tahun 2022 yang mengusung tema berkolaborasi dan bertransformasi menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar, pihaknya berharap para guru dapat bergerak bersama untuk melanjutkan upaya-upaya yang sudah dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Baca juga: Dirjen: PembaTIK perkuat kemampuan guru didik siswa secara profesional

Baca juga: Kemendikbudristek : Prorgam PembaTIK tingkatkan kompetensi 80.000 guru


“Program ini sejatinya bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi melalui bimbingan teknis yang disediakan,” ujarnya.

Kemendikbudristek juga berharap program tersebut dapat membangun model pembelajaran yang relevan inovatif dan sesuai dengan kebutuhan para peserta dan kebutuhan masa kini dan masa depa.

Lebih lanjut Suharti menyampaikan bahwa seiring dengan pelaksanaan PembaTIK, Kemendikbudristek juga memilih Duta Teknologi yang berperan dalam menggerakkan unsur-unsur lain yang diperlukan dalam meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

Duta Teknologi yang telah memiliki kompetensi teknologi tersebut diharapkan berkontribusi lebih besar dalam membangun budaya pemanfaatan teknologi pembelajaran bagi guru dan komunitas agar pembelajaran menjadi lebih relevan dan efektif.

“Bagi Ibu Bapak guru yang sudah masuk ke level berbagi dan berkolaborasi yang merupakan calon Duta Teknologi nasional, kami mengharapkan kontribusi Ibu dan Bapak semua sebagai penggerak pemanfaatan TIK untuk pembelajaran, terutama melalui platform-platform teknologi yang telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek,” ucap dia.

Adapun pelaksanaan kegiatan PembaTIK yang telah dimulai sejak 2017 ini mengikuti klasifikasi UNESCO yang dilaksanakan secara berjenjang (levelling) dengan sistem seleksi dari Level 1: Literasi, Level 2: Implementasi, Level 3: Kreasi, hingga Level 4: Berbagi dan Berkolaborasi.

Jumlah peserta yang mengikuti program PembaTIK pada tahun 2022 mencapai 29.539 guru hingga akhirnya terseleksi 30 besar peserta terbaik dari masing-masing provinsi di Indonesia untuk mengikuti Level Berbagi dan Berkolaborasi.

Baca juga: PembaTIK 2021 diikuti 80.000 guru

Baca juga: Nadiem : guru PembaTIK merupakan bibit guru penggerak


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022