Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan bahwa hingga saat ini telah terdapat 245 guru yang menjadi duta teknologi di sekolah.

“Duta teknologi yang tersebar di seluruh wilayah ini menjadi etalase mengenai pemanfaatan teknologi dan menjadi jangkar teknologi pendidikan di Indonesia,” kata Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemendikbudristek Hasan Chabibie dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa 245 duta teknologi tersebut diambil dari sejumlah peserta yang mengikuti program Pembelajaran Berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (PembaTIK) sejak 2017 sampai dengan 2023.

“Di tahun 2023 ini saja hampir 80 ribu guru di seluruh Indonesia yang mengikuti program PembaTIK,” ucapnya.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut KIHAJAR beri ruang kemerdekaan bagi siswa

Baca juga: Kemendikbud sebut 136.000 siswa dan guru manfaatkan akun belajar.id


Menurutnya, setiap guru yang diangkat menjadi duta teknologi adalah para peserta yang telah berhasil menyelesaikan PembaTIK sampai dengan level empat, yakni literasi, implementasi, kreasi, serta berbagi dan berkolaborasi.

Terkait level literasi, kata dia, setiap peserta harus bisa mengenal setiap platform digital dan dikuasi dengan baik. Kemudian pada level selanjutnya yakni setiap peserta dituntut untuk bisa mengimplementasikan teknologi tersebut dengan baik di ruang kelas dan lingkungan sekolah.

Ketika sudah terimplementasi, ujarnya, maka para guru harus bisa berkreasi dengan menghasilkan konten-konten pembelajaran yang mendukung sinergi pemanfaatan aplikasi.

Setelah konten-konten tersebut dibuat, maka para peserta akan memasuki level keempat, dimana hasil karya pembelajaran dibagikan secara lebih luas, baik dengan tatap muka maupun daring melalui akun media sosial masing-masing guru.

“Dari proses itu lah lahir para sosok duta teknologi di bidang pendidikan,” katanya.

Para duta teknologi, kata dia, menjadi inspirator praktik baik dalam pemanfaatan platform teknologi guna mendukung implementasi kurikulum merdeka di provinsi masing-masing.

“Duta Teknologi juga dapat menjadi mitra dinas pendidikan sebagai jangkar teknologi pendidikan Indonesia dalam rangka mendorong peningkatan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran,” ujarnya.*

Baca juga: Kemendikbud: Kuota belajar dapat akses 19 aplikasi pembelajaran

Baca juga: 64.555 peserta ikuti kompetisi KIHAJAR STEM BASIC


Pewarta: Cahya Sari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023