Profil aksi mitigasi karbon biru lamun ini juga akan berfungsi sebagai peta jalan bagi upaya Indonesia untuk melestarikan dan memulihkan habitat karbon biru
Badung, Bali (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun pada pelaksanaan acara sampingan (side event) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum di Bali.

Peluncuran dokumen tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan potensi karbon biru.

"Profil aksi mitigasi karbon biru lamun ini juga akan berfungsi sebagai peta jalan bagi upaya Indonesia untuk melestarikan dan memulihkan habitat karbon biru, meningkatkan potensi penyimpanan karbon untuk kepentingan planet kita dan generasi mendatang," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulis yang diterima di Badung, Bali, Senin.

Ia juga menuturkan Indonesia sebagai pemilik 17 persen cadangan karbon biru dunia, memiliki peluang besar memanfaatkan ekosistem karbon biru sebagai salah satu solusi mengatasi perubahan iklim.

Trenggono menyebut bahwa Indonesia merupakan rumah bagi sekitar 11,5 persen lamun dunia, karenanya pengembangan karbon biru di Indonesia juga perlu memperhitungkan ekosistem lamun sebagai bagian penting penyangga karbon biru.

Lebih lanjut, ekosistem lamun merupakan solusi berbasis alam yang efisien untuk mitigasi perubahan iklim karena menyimpan cadangan karbon 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan luas setara hutan darat.

Ekosistem karbon biru memegang peran signifikan bagi masyarakat pesisir yang ruang hidup dan penghidupannya berpotensi terkena dampak risiko pesisir terkait iklim seperti cuaca ekstrem, badai, erosi, banjir dan sebagainya.

Tak hanya itu, berbagai risiko tersebut pun dapat mengakibatkan dampak sosial-ekonomi, terancamnya keanekaragaman hayati serta berkurangnya layanan ekosistem yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia dan alam.

"Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun diharapkan menjadi bagian peningkatan target kontribusi nasional (NDC). Indonesia dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan menjadi peta jalan untuk menentukan langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan Tangguh," ujarnya

Ke depan, diproyeksikan adanya penurunan emisi karbon secara signifikan pada tahun 2030. Pihaknya pun mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam upaya perlindungan padang lamun, serta terlibat aktif dalam pengumpulan data lamun.

"Untuk mendukung hal ini, tengah dikembangkan aplikasi yang mudah digunakan oleh masyarakat dan pembangunan the Blue Carbon Room, ruang terpusat untuk memantau aktivitas karbon biru di Indonesia," ujarnya.

Profil Aksi Mitigasi Karbon Biru Lamun merupakan kerja sama KKP dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia yang berisi hasil perhitungan pengurangan emisi dari ekosistem lamun yang bertujuan untuk melestarikan dan memulihkan habitat karbon biru serta meningkatkan potensi penyimpanan karbon.

Baca juga: AIS Forum rancang deklarasi satukan suara atasi isu kelautan
Baca juga: AIS Forum kembangkan berbagai inovasi bagi negara pulau dan kepulauan
Baca juga: 21 delegasi AIS Forum tiba di Bali

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023