Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) memfasilitasi 51 negara partisipan agar mendatang mampu mandiri tanpa bergantung kepada bantuan pihak lain terutama dalam memanfaatkan potensi ekonomi biru.

“Negara-negara pulau dan kepulauan punya karakter daya tahan dan inovatif,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi di sela KTT AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

Menurut dia, sasaran itu dapat tercapai dengan penguatan solidaritas dan saling berbagi hasil inovasi di negara pulau dan kepulauan.

Melalui forum yang dibentuk di Indonesia melalui Deklarasi Manado pada 2018 itu, praktik ramah lingkungan untuk mendukung ekonomi biru dilaksanakan di negara pulau dan kepulauan.

Contoh sederhana dari aksi nyata itu di antaranya memberikan pelatihan membuat keramba apung di Fiji.

Keramba apung, sesuatu yang biasa di sektor perikanan Tanah Air untuk budidaya ikan, ternyata merupakan peralatan pertama di kawasan Pasifik.

Begitu juga pembuatan rumpon sebagai alat bantu penangkapan ikan ternyata menjadi hal yang baru di Madagaskar.

Jodi menambahkan pemerintah Indonesia mendukung penuh AIS Forum dan berkomitmen mendorong eksistensi dan implementasinya.

Terlebih, lanjut dia, mendorong peran kelompok anak muda dan startup (perusahan rintisan) untuk saling berkolaborasi dan berbagi mencari solusi bersama dari masalah yang dihadapi negara pulau dan kepulauan.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga mendukung program AIS Forum salah satunya adalah berupa pendanaan yang saat ini sudah berkontribusi melalui komitmen pendanaan sejumlah 5 juta dolar AS yang rencananya selama periode 2022-2025.

Pada 2019 Indonesia juga menyalurkan kontribusi sebesar 1 juta dolar AS untuk beberapa hal seperti pendirian sekretariat, implementasi kerja sama dan memperkuat kolaborasi antarnegara.

AIS Forum merupakan wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan yang bertujuan memperkuat kolaborasi mengatasi empat masalah global yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim.

KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif serta sebagai wadah gotong royong dalam mendorong agenda masa depan yakni tata kelola laut global.

Baca juga: Pertemuan menteri AIS Forum hasilkan tujuh dokumen kerja sama
Baca juga: Retno sebut AIS Forum bukti sumbangsih RI untuk negara kepulauan
Baca juga: Indonesia mempromosikan program ekonomi biru dalam KTT AIS Forum

 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023