Ini (Program pembelajaran keterampilan BIPA, red.) tentu menjadi keuntungan sendiri, perusahaan bisa meminimalisasi kerugian-kerugian keuangan akibat ketidakmampuan dalam berkomunikasi
Jakarta (ANTARA) - Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) mengemukakan pengelolaan program pembelajaran keterampilan Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) yang mantap semakin membuka peluang bagi perkembangan dunia usaha di dalam negeri.

“Pengelolaan BIPA yang baik dapat membuka peluang bagi dunia usaha,” kata Wakil Ketua 1 APPBIPA Agus Suhardjono​​​​ dalam acara siniar bertajuk “Matra-Matra Penyelenggaraan Program BIPA” diikuti di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, era globalisasi saat ini membuat pertumbuhan bisnis internasional semakin menggeliat karena banyak organisasi dunia menjalankan operasi secara global, termasuk di Indonesia.

Kesuksesan Indonesia dalam presidensi G-20 juga semakin mengangkat peran Indonesia di kancah dunia sehingga menarik perhatian para investor untuk bekerja sama dan datang ke Indonesia.

Baca juga: APPBIPA Jepang: Pembelajar Bahasa Indonesia meningkat 10 persen lebih

Seiring dengan kondisi ekonomi Indonesia yang menunjukkan tren positif, kata dia, kebutuhan komunikasi lintas budaya, termasuk kemampuan berbicara dalam Bahasa Indonesia, juga semakin meningkat karena akan memudahkan negara-negara di dunia dalam berinteraksi.

“Kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga peluang bagi dunia usaha,” kata Agus Suhardjono yang juga Direktur Wisma Bahasa Yogyakarta itu.

Dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, ujar dia, para tenaga kerja asing akan mudah membangun jejaring dengan pengusaha lokal sehingga memperlebar peluang untuk mengakses pasar lokal.

Selain itu, pemahaman budaya yang terkandung dalam Bahasa Indonesia dapat menghindari kesalahpahaman dan konflik, baik dalam hubungan bisnis maupun industrial, antara para tenaga kerja asing dan pekerja Indonesia.

“Ini (Program pembelajaran keterampilan BIPA, red.) tentu menjadi keuntungan sendiri, perusahaan bisa meminimalisasi kerugian-kerugian keuangan akibat ketidakmampuan dalam berkomunikasi,” ujarnya.

Oleh karena itu, katanya, optimalisasi BIPA menjadi kebutuhan penting agar masyarakat dari berbagai negara dapat berinteraksi dengan baik, sehingga membangun “keluarga internasional”.

Baca juga: Atdikbud ingin Duta Bahasa perluas Bahasa Indonesia di luar negeri
Baca juga: Kemendikbudristek kembangkan program BIPA di Mesir
Baca juga: Pemelajar BIPA dukung Bahasa Indonesia jadi bahasa resmi ASEAN


Pewarta: Moch Mardiansyah Al Afghani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023