Tapi, konsolidasi itu mahal karena investasinya besar...
Jakarta (ANTARA News) - Tren bisnis penyelenggara layanan telekomunikasi pada dua hingga tiga tahun mendatang akan mengarah pada tiga bentuk konsolidasi, demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), Dian Siswarini.

"Konsolidasi operator dihasilkan berdasarkan perhitungan bisnis karena tidak ada yang mengatur keharusan konsolidasi," kata Dian selepas jumpa pers Indonesia Cellular Show 2013 di Jakarta, Minggu.

Konsolidasi operator telekomunikasi di Indonesia, menurut Dian, tidak selalu berupa akusisi perusahaan, tapi dapat dilakukan dengan kerjasama.

"Paling mungkin dilakukan kerjasama (sharing) baik dari aspek pembangunan atau pemakaian infrastruktur, interkoneksi domestik maupun internasional (international roaming), serta kerjasama jaringan frekuensi (network sharing)," kata Dian.

Dian mengatakan konsolidasi penyelenggara layanan telekomunikasi di Indonesia yang terdiri dari 11 pelaku sangat mungkin dilakukan karena  industri telekomunikasi akan lebih sehat.

"Tapi, konsolidasi itu mahal karena investasinya besar dan harus menyinergikan bisnis serta orang-orang di dalamnya," kata Dian.

Chief Digital Services Officer XL Axiata itu menambahkan peran operator telekomunikasi pada 2015 dalam proses digitalisasi layanan akan semakin besar seiring terwujudnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Bisnis operator telekomunikasi semakin meluas yang mengarah pada layanan berbasis Internet seperti mobile advertising, financial services, dan cloud services," kata Dian.

Dian memperkirakan kondisi industri telekomunikasi setelah MEA tidak terlalu banyak berubah dengan kondisi saat ini di mana sejumlah pelaku bisnis konten Internet (over the top) asing sudah ada di Indonesia. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013