Jakarta (ANTARA News) - Komisaris PT Jamsostek sudah pernah memberikan masukan kepada Menneg BUMN Sugiharto tentang adanya friksi dan resistensi terhadap Iwan P Pontjowinoto dalam menjalankan tugasnya sebagai Dirut PT Jamsostek, tetapi masukan yang diberikan akhir tahun lalu itu tidak mendapat tanggapan dari menteri. "Kita sudah pernah memberikan masukan kepada Menneg BUMN akhir tahun lalu, tetapi belum ada tanggapan hingga saat ini," kata anggota Komisaris PT Jamsostek Sjukur Sarto di Jakarta, Senin, ketika ditanya atas mosi tidak percaya Serikat Pekerja Jamsostek (SPJ) yang meminta agar Dirut PT Jamsostek Iwan P Pontjowinoto diberhentikan dari jabatannya segera. Jika tidak, maka semua karyawan akan melakukan mogok nasional tanpa mengabaikan pelayanan kepada peserta program. Saat ini terdapat 25 juta pekerja yang tercatat menjadi peserta Jamsostek, 7,8 di antaranya peserta aktif, sementara aset BUMN itu sekitar Rp35 triliun. Sjukur secara pribadi menyatakan tidak heran atas reaksi SPJ tersebut karena tahun sebelumnya sudah ada friksi antara Iwan dengan jajaran direksi lainnya. Atas friksi tersebut, Komisaris melayangkan surat kepada Sugiharto yang berisi tiga poin, pertama mendamaikan friksi tersebut, kedua, mengganti direksi yang menjadi penyebab friksi itu terjadi dan ketiga mengganti semua jajaran direksi. Surat tersebut tidak ditanggapi oleh Sugiharto. Kini ketidak puasan meluas ke pekerja, baik di pusat maupun di daerah. Masukan yang diterima oleh SPJ, ketidakpuasan itu terjadi di seluruh kantor wilayah (delapan Kanwil) dan 123 kantor cabang di kantor pusat. Berkaitan dengan itu Dewan Komisaris dalam rapatnya yang dilakukan Senin siang, mengeluarkan sembilan rekomendasi. Di antaranya, meminta kepada karyawan untuk tidak melakukan mogok dan tetap mengutamakan pelayanan kepada peserta program, menjaga iklim kerja agar tetap kondusif. Dewan komisaris akan mengadakan pertemuan dengan SPJ (direncanakan Selasa, 11/7), lalu menyampaikan hasil pertemuan tersebut ke Menneg BUMN. Rapat dewan Komisaris PT Jamsostek dihadiri Didin Damanhuri (anggota), Sjukur Sarto (anggota) dan pejabat Komisaris Utama Suryo Sulistyo. Komisaris Utama Tjipto Priyono sedang di Jepang menjadi dosen tamu di sebuah perguruan tinggi. PT Jamsostek ketika masih dipimpin oleh Achmad Djunaidi, mendapat predikat "Sehat Sekali" dari BPK, tetapi kini kinerjanya turun menjadi "Sehat" sejak dipegang oleh Iwan P Pontjowinoto.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006