Seperti saya sampaikan di Bali tahun 2005, tidak perlu dan tidak boleh terjadi pertentangan antara yang disebut minoritas dan mayoritas. Semua adalah komponen bangsa kita yang harus tenteram dan damai dan saling hormat menghormati,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak boleh terjadi pertentangan antara mayoritas dan minoritas dalam masyarakat guna mewujudkan harmoni dalam masyarakat majemuk.

"Seperti saya sampaikan di Bali tahun 2005, tidak perlu dan tidak boleh terjadi pertentangan antara yang disebut minoritas dan mayoritas. Semua adalah komponen bangsa kita yang harus tenteram dan damai dan saling hormat menghormati," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam perayaan nasional Waisak 2557 di Jakarta International Expo, Minggu.

Menurut Presiden, sebagai bangsa majemuk, Indonesia memiliki keragaman etnis, suku, agama, bahasa, budaya dan identitas yang lain. Namun demikian, sejarah mencatat bahwa berabad-abad bangsa Indonesia bisa hidup berdampingan, rukun dan bersatu.

Presiden menegaskan, kemajemukan tidak boleh menciptakan diskriminasi dan egoisme. Kemajemukan juga tidak boleh merenggangkan rasa kesetiakawanan dan kebersamaan.

"Tidak boleh ada kelompok yang merasa di atas kelompok lain, kita semua setara, serta punya hak dan kewajiban yang sama. Di negara ini semua elemen bangsa diakui dan diayomi, dalam naungan Bhinneka Tunggal Ika kita dapat menjalani kehidupan dalam keberagaman," kata Presiden.

Presiden menambahkan, keberhasilan Indonesia dalam menjaga keharmonisan dalam masyarakat majemuk telah menjadi contoh bagi negara lain.

Untuk itu, pemerintah akan terus memastikan agar kemajemukan tersebut dapat dikelola dengan baik dan hidup dalam kerukunan dan keharmonisan.

Plt Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Arif Harsono dalam sambutannya mengapresiasi kebijakan pemerintah guna mewujudkan kerukunan antarumat beragama.

"Kami umat Buddha merasakan ketentraman dan kedamaian serta kebebasan dalam menjalankan ajaran Buddha," katanya.

Sementara itu, Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri perayaan nasional Waisak beserta Wakil Presiden Boediono dan istrinya Herawati Boediono. Selain itu hadir pula Menteri Agama Suryadharma Ali.
(M041/A013)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013