Kami juga bangga atas rencana 'The Appeal of Conscience Foundation', sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang kebebasan beragama dan hak asasi manusia di seluruh dunia bermarkas di New York, Amerika Serikat, yang telah menganugerahkan `World Statesm
Jakarta (ANTARA News) - Plt Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia Arief Harsono mengatakan pihaknya bangga atas penghargaan negarawan dunia 2013 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh organisasi berbasis di Amerika Serikat, Appeal of Conscience Foundation (AFC).

"Kami juga bangga atas rencana 'The Appeal of Conscience Foundation', sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang kebebasan beragama dan hak asasi manusia di seluruh dunia bermarkas di New York, Amerika Serikat, yang telah menganugerahkan `World Statesmen` kepada Bapak Presiden," katanya saat memberikan sambutan perayaan nasional Waisak 2557 BE/ 2013 di Jakarta International Expo, Minggu.

Pemberian penghargaan negarawan dunia 2013 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh ACF rencananya akan dilaksanakan pada 30 Mei 2013, di sela-sela kunjungan kerja Presiden di New York, Amerika Serikat.

Penghargaan itu, menurut dia, membuktikan pengakuan dunia atas usaha Presiden Yudhoyono sebagai tokoh dunia yang berkontribusi dalam memperjuangkan kebebasan dan toleransi beragama.

Ia menilai, penghargaan tersebut layak diberikan kepada Presiden Yudhoyono mengingat kebijakannya telah berhasil mengembangkan demokrasi di satu sisi, dan tetap mampu mempertahankan stabilitas dan keharmonisan dalam masyarakat.

Ia mengatakan, sebagai umat Buddha dirinya merasakan bahwa pemerintah telah memberikan kebebasan dalam menjalankan ajaran agamanya.

"Kami umat Buddha merasakan ketentraman dan kedamaian serta kebebasan menjalankan ajaran agama Buddha," katanya.

Sementara itu, Presiden dalam kesempatan itu mengatakan, sejarah telah mencatat, Indonesia mampu mempertahankan keharmonisan dalam kemajemukan. Banyak negara-negara lain yang menjadikan Indonesia sebagai contoh.

Untuk itu, menurut Presiden, penghargaan atas kemajemukan dan sikap toleransi yang berkembang merupakan kehormatan terhadap masyarakat Indonesia yang telah mampu membangun dan memperjuangkan hal itu. Selain itu penghargaan juga menjadi cambuk untuk terus meningkatkan diri dalam menjaga kerukunan.

"Penghargaan itu juga harus kita terima sebagai bagian keharusan melakukan introspeksi dan perbaikan terhadap banyak hal yang kita rasakan belum baik," katanya.
(M041/Z003)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013