Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI bersama Yayasan Anugerah Musik Indonesia (YAMI) resmi meluncurkan laman “AMI ETHNIC”, yakni portal informasi yang menyajikan berbagai hal tentang alat musik tradisional di Indonesia.

“Kemendikbudristek memberikan dukungan untuk program ini guna memberikan penguatan ekosistem musik tradisi, khususnya kita mencoba mendukung pembangunan ekonomi perajin alat musiknya,” kata perwakilan dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI Irni Wanda saat ditemui dalam acara peluncuran laman “AMI ETHNIC” di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu.

“AMI ETHNIC” merupakan laman yang digagas oleh YAMI sebagai bentuk dukungan mereka untuk menyejahterakan para perajin alat musik sekaligus melestarikan alat musik tradisional. Kehadiran laman ini sebagai bentuk penghargaan pemerintah dan komunitas musik terhadap perajin alat musik tradisional di Indonesia.

Baca juga: Sulteng jadi tuan rumah pameran alat musik tradisional Nusantara 2023

Di laman AMI ETHNIC, masyarakat dapat mengakses berbagai hal terkait alat musik tradisional, seperti jenis, sejarah, cara memainkan, hingga tempat untuk membeli atau menjual produk alat musik tradisional langsung dari perajinnya. Melalui laman ini, para pemain dan produsen alat musik tradisional dapat mengembangkan kualitasnya dalam bermusik, sehingga alat musik tradisional semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.

Bahkan, bukan tidak mungkin laman ini dapat menjangkau masyarakat luar negeri yang tertarik dengan alat musik tradisional khas Indonesia. Hal ini diharapkan alat musik tradisional Indonesia juga dapat bersaing di pasar musik global saat ini.

“Penghargaan kepada musisi dan musik tradisi tidak cukup hanya memberikan piala, tetapi memberikan kesempatan kepada mereka untuk lebih berkembang. Ini (AMI ETHNIC) bentuk penghargaan terhadap musisi dan musik tradisi Indonesia,” kata Ketua Umum YAMI Candra Darusman.

Menurut Candra, permintaan alat musik tradisional maupun kepopuleran musik tradisi di dunia saat ini masih didominasi oleh negara-negara di Afrika dan Amerika Latin. Padahal, negara-negara lain pun cukup banyak yang mengagumi alat musik tradisional khas Indonesia.

Oleh sebab itu, AMI ETHNIC digagas untuk melestarikan dan menyebarluaskan informasi seputar alat musik tradisional Indonesia. Dengan begitu, bukan tidak mungkin di masa mendatang musik tradisional Indonesia mampu bersaing dengan musik-musik lainnya.

Baca juga: Perajin alat musik kendang Bantul pertahankan warisan turun temurun

Untuk sementara, laman ini baru menghadirkan lima jenis alat musik tradisional yang dapat dipesan oleh masyarakat, baik dalam skala kecil maupun besar. Ke depannya, pihak Kemendikbudristek dan YAMI secara berkala akan menghadirkan alat musik tradisional lainnya agar semakin banyak perajin yang terbantu melalui laman ini.

“Kami terpanggil untuk ikut mendorong dan melestarikan, bahkan memajukan seni musik tradisi (di Indonesia),” kata Candra.

Nantinya, tautan portal informasi AMI ETHNIC akan disebarkan ke laman resmi Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di setiap negara di seluruh dunia. Tautan tersebut dapat diakses melalui www.amiethnic.com mulai hari ini dan jangan lupa untuk registrasi surel terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan di laman ini.

Baca juga: Gandang Sarunai Solok Selatan ditetapkan sebagai WBTB Indonesia

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023