New York  (ANTARA News) - Empat pianis muda Indonesia, berusia tujuh hingga 17 tahun, akan tampil dalam konser di Weill Recital Hall-Carnegie Hall pada Senin (Selasa waktu Indonesia) setelah setahun sebelumnya mereka memenangi sejumlah penghargaan pada International Music Talent Competition 2012 yang diselenggarakan oleh organisasi bidang musik, American Protege.

"Penampilan mereka di Carnegie Hall ini merupakan bagian dari penghargaan yang mereka dapatkan ketika meraih kejuaraan tahun lalu," kata pembimbing para pianis muda, Sienny Debora, kepada Antara, sesaat setelah para pianis menunjukkan kebolehan mereka di Konsulat Jenderal RI di New York akhir pekan ini.

Keempat pianis tersebut terdiri dari Michelle Harianto (7 tahun), Janice Carissa (14 tahun), Rui Fernando (15 tahun) dan Ryan Fergusson (17 tahun), akan tampil dalam konser bersama para pianis muda dari berbagai negara yang juga menang di kompetisi American Protege itu.

American Protege adalah organisasi di Amerika Serikat yang berupaya mendorong musisi-musisi muda untuk meningkatkan kualitas bakat musik mereka.

Menurut Sienny, dalam konser hari Senin, Janice dan Ryan --yang merupakan kakak-beradik-- akan berduet membawakan lagu "Cuban Overture" karya pencipta lagu asal AS, George Gershwin.

Rui akan memainkan "Asturias" (karya komposer Spanyol, Isaac Albniz), sementara Michelle akan membawakan lagu "Arabesque I" (karya komposer Perancis, Claude Debussy).

Selain itu, Janice dan Ryan juga akan tampil secara tunggal, masing-masing akan membawakan "Piano Sonata 2" karya komposer Australia Carl Vine dan "Sonata No 1" oleh komposer Polandia Henryk Grecki.

Pada malam ramah tamah di KJRI New York pada Jumat malam, Michelle, Janice, Ruiz dan Ryan, yang semuanya berasal dari Surabaya, tampil masing-masing membawakan dua hingga tiga lagu.

Berlainan dengan lagu-lagu yang akan mereka bawakan di Carnegie Hall --yang menurut Sienny lebih sulit, nomor-nomor yang mereka mainkan di KJRI cenderung lebih mudah dikenali masyarakat luas, dari lagu daerah seperti "Gundul Gundul Pacul" hingga lagu pop "A Thousand Years" yang diaransemen secara berbeda.

Pada acara ramah-tamah itu juga hadir dua pianis klasik Indonesia yang bermukim di New York, yaitu Aryo Wicaksono dan Ferdy Tumakaka, yang kemudian didaulat untuk juga menyumbangkan permainan mereka.

"Situasinya "fun" jadi kita senang senang saja ketika harus main," kata Janice ketika ditanya perasaannya ketika tahun lalu mempersiapkan diri untuk mengikuti International Music Talent Competition.

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013