Sanur, Bali (ANTARA News) - Maskapai penerbangan biaya rendah, PT Citilink, berupaya keras meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi sejak resmi beroperasi pada 30 Juli 2012. "Ada banyak cara, di antaranya dengan efisiensi di segala lini," kata Direktur Utama PT Citilink, Arif Wibowo, di Sanur, Bali, Senin.

Dengan total armada pada akhir 2013 sebanyak 35 pesawat terbang (tiga Boeing B-737 klasik, 25 Airbus A320, dan akan datang tujuh turboprop ATR 72-600), Citilink yakin bisa merebut pasar penerbangan nasional sebanyak 40 juta pemakai jasa setahun.

Berbasis pelayanan berbiaya rendah, kata dia, tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan. "Biaya operasi bisa dipangkas, mulai dari penentuan jalur dalam rute penerbangan, sampai mengurangi ukuran buletin dalam kabin pesawat terbang," katanya. 

Pucuk pimpinan anak perusahaan PT Garuda Indonesia ini memberi ilustrasi, berat satu eksemplar buletin itu sekitar 200 gram saja. Angka ini akan signifikan jika diterapkan dalam skala besar. 

"Begitu juga dengan penentuan rute dan operasionalisasi pesawat terbang. Satu jam terbang memerlukan 3.000 liter avtur. Jika pendaratan harus diperpanjang karena menunggu giliran mendarat, sekitar 10 menit saja akan membuang sekitar 500 liter avtur," katanya.

"Rp5 juta terbuang akibat penundaan itu. Makanya, kami secermat mungkin menempuh berbagai langkah efisiensi ini. Ujung-ujungnya, mutu layanan kami tetap prima bagi para pelanggan kami," katanya.

Salah satu aspek lain adalah pemakaian jenis dan tipe pesawat terbangnya. Kemarin, tiba pesawat terbang ke-22 Airbus A320 yang dibeli baru dari pabriknya, Airbus Industrie, di Toulouse, Prancis. Citilink juga akan menghapus penerbangan pesawat terbang Boeing B-737 klasik yang usianya di atas 12 tahun. 

Dengan kehadiran armada baru A320 ini, rerata usia pesawat terbang Citilink sekitar delapan bulan saja. "Sampai saat ini, kami maskapai penerbangan dengan usia pesawat terbang termuda secara rata-rata di Tanah Air," katanya.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013