Melihat perkembangan yang sangat pesat dari VENTENY Employee Superapp, Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan sistem, teknologi informasi dan produk untuk memenuhi kebutuhan dan minat karyawan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.
Jakarta (ANTARA) - PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) memutuskan untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Perubahan itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dipimpin oleh Komisaris Utama Chandra Firmanto di Jakarta, Rabu.

“Melihat perkembangan yang sangat pesat dari VENTENY Employee Superapp, Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan sistem, teknologi informasi dan produk untuk memenuhi kebutuhan dan minat karyawan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan,” kata Founder dan Group CEO Venteny Jun Waide.

Baca juga: Venteny gandeng Plastic Bank mengumpulkan 20.000 kg plastik daur ulang

Perubahan rencana penggunaan dana hasil IPO tersebut selaras dengan pertumbuhan bisnis Venteny yang mana perseroan akan berfokus pada pengembangan bisnis di Indonesia serta mengembangkan sistem, teknologi informasi dan produk terutama untuk Employee Superapp.

Hasil yang disepakati terkait rencana penggunaan dana hasil penawaran umum antara lain, sekitar 42 persen dialokasikan kepada Entitas Anak Perseroan yaitu PT Venteny Matahari Indonesia.

Kedua, sekitar 16 persen dialokasikan untuk Pengembangan Sistem Informasi Teknologi Perseroan, terutama untuk pengembangan Employee Superapp.

Ketiga, sekitar 18 persen dialokasikan untuk Product Development serta riset dan pengembangan untuk Exclusive Members bisnis B2B2E serta karyawan pada umumnya.

Keempat, sekitar 1 persen dialokasikan untuk Ekspansi Geografis untuk mendukung rencana pengembangan perseroan.

Kelima, sekitar 21 persen dialokasikan untuk Organizational Development & Akuisisi Aset untuk Mendukung Pengembangan.

Keenam, sekitar 2 persen dialokasikan untuk Pemasaran dan Brand Development.

Baca juga: Raup Rp30 miliar, LOPI alokasikan mayoritas dana IPO untuk modal kerja

Agenda selanjutnya yang dibahas dalam RUPSLB itu yakni penegasan susunan pemegang saham perseroan. Pemegang saham Venteny terbesar adalah publik dengan persentase sebesar 58,09 persen, disusul oleh CARTA HOLDINGS Co., Ltd yang memegang saham Venteny sebesar 21,06 persen, dan Junichiro Waide yang juga merupakan Founder dan Group CEO Venteny dengan porsi saham sebesar 20,85 persen.

Jun Waide menjelaskan, pada 2023 Venteny melakukan ekspansi ke beberapa kota di Indonesia dan telah membuka kantor perwakilan di Palembang untuk mendukung proses bisnisnya, khususnya di wilayah Sumatera. Perseroan juga sedang mengkaji beberapa daerah lainnya untuk membuka kantor perwakilan tambahan di 2023.

"Ini diharapkan dapat semakin memperkuat kehadiran Venteny dalam membantu lebih banyak UMKM melalui program pendanaan produktif untuk mengembangkan bisnis hingga memberikan layanan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui Venteny Employee Superapp," ujarnya.

Dalam paparan publik sebelumnya, Perseroan telah berhasil membukukan lebih dari 60 persen dari target profit di angka Rp15 miliar hingga
pertengahan 2023.

Kinerja positif sepanjang 2023 tersebut tidak lepas dari peran partner strategis mulai dari instansi pemerintah, asosiasi hingga rekanan perusahaan semakin turut serta mendorong fokus utama Venteny untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui pendanaan produktif.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023