Surabaya (ANTARA) - Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof Riyanarto PhD meraih Top 2% Scientist in The World 2023 melalui karya penelitian yang menerapkan Transformer Encoder Gated Recurrent Unit (TEGRU).

Prof Riyanarto dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, mengatakan pencapaiannya itu merupakan sebuah anugerah dan tanggung jawab besar yang diemban dalam memberi kebermanfaatan bagi bangsa.

"Saya senang sekali bisa terus berkontribusi bagi kejayaan bangsa melalui pemikiran dan penelitian," kata dia.

Riyanarto  menjelaskan penelitian ini merupakan metode prediksi saham melalui sentimen atau pendapat masyarakat. Studi yang bertumpu pada fenomena kehidupan sehari-hari ini dianggap berperan penting dalam pembuatan keputusan individu.

Namun, untuk dapat mengkaji sentimen tersebut, transformasi data kualitatif menjadi data kuantitatif diperlukan agar dapat dianalisis secara lebih efektif.

"Oleh karena itu, saya menerapkan metode TEGRU untuk menganalisis data sentimen," ujar Kepala Laboratorium Manajemen Cerdas Departemen Teknik Informatika ITS itu.

Baca juga: ITS kukuhkan enam profesor baru tingkatkan daya saing penelitian

Secara sederhana, penelitian ini menggabungkan dua proses penting dalam interpretasi data. Pendekatan tersebut mencakup penggunaan metode Transformer Encoder yang bertugas mengekstraksi informasi dari dataset serta penerapan Gated Recurrent Unit (GRU) yang berfungsi untuk memproses dan melakukan prediksi data secara berkelanjutan.

Dengan hasil pendekatan, metode ini sangat cocok untuk situasi yang memerlukan analisis jangka panjang.

Dalam penerapannya, Riyanarto menjelaskan bahwa TEGRU telah memanfaatkan data yang berasal dari berbagai sumber berita yang terpercaya.

Pada tahap selanjutnya, informasi-informasi tersebut akan diorganisir dalam beragam kategori, termasuk namun tidak terbatas pada berita sektor industri, investasi, keuangan, kebijakan nasional, dan peristiwa internasional.

Melalui proses seleksi yang sangat cermat, TEGRU akan memilah berbagai judul berita utama dan mengategorikannya ke dalam dua klasifikasi pokok, yaitu sentimen positif atau negatif yang tercermin dalam berita.

Baca juga: ITS raih Top Ten Persen Liga PTN-BH 2022

"Ini memungkinkan TEGRU untuk memberikan pemahaman mengenai bagaimana masyarakat merespons berbagai peristiwa dan isu melalui analisis sentimen yang teliti," katanya.

Setelah berhasil memperoleh data sentimen, lulusan University of New Brunswick, Kanada, itu mengatakan langkah selanjutnya adalah menghimpun data transaksi di pasar saham.

Dengan dua sumber data yang ada, TEGRU akan menjalankan proses sinkronisasi dan merancang skenario pergerakan harga saham pada periode mendatang dengan berbagai metode perhitungan yang cermat.

Menilik pemanfaatannya, Riyanarto mengemukakan bahwa pasar akan merasakan manfaat prediksi yang lebih akurat dan andal. Ini disebabkan oleh pendekatan yang mengintegrasikan dua aspek penting, yaitu data transaksi harga saham dan sentimen masyarakat.

"Melalui metode ini, kami dapat memperkirakan fluktuasi opini publik yang berpotensi memengaruhi penjualan saham," ujar Riyanarto.

Baca juga: ITS gagas perangkat pengawasan emisi kapal berbasis PUTA dan IoT

Menurut dia, TEGRU bukan hanya sebatas alat prediksi penjualan saham. Riyanarto yakin metode ini dapat menjadi solusi untuk beragam permasalahan yang memerlukan analisis prediksi di berbagai bidang kehidupan manusia.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023