Jakarta (ANTARA News) - Langkah efisiensi Citilink ditingkatkan, "Salah satunya dengan meminta slot operasi dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bandara Soekarno-Hatta sangat padat jadual penerbangannya," kata Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Airif Wibowo, di Jakarta.

Senin itu, dia baru tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta sepulang penerbangan promosi Airbus A320-200 ke-22 terbaru mereka dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali. Penerbangan ke Bali ditempuh dalam waktu 1 jam 45 menit di ketinggian 39.000 kaki di atas laut secara lancar, aman, dan nyaman.

Klaim dari pabrikan Airbus Industrie, A320-200 mampu menghemat 15 persen biaya bahan bakar ketimbang seri pesawat terbang lain sekelas. A320-200 berkapasitas tempat duduk sebanyak 181 unit dalam konfigurasi kelas ekonomi, sesuai konsep Citilink sebagai penerbangan berbiaya murah.

"Kami akan meminta slot kepada pengelola Bandara Internasional Halim Perdanakusuma. Yang ideal memang kami bisa memiliki puluhan slot keberangkatan dan kedatangan dari sana," kata Wibowo. Dia tidak mengungkap saat persis operasionalisasi dari bandar udara di Jakarta Timur itu.

Sampai hari ini, Citilink --anak perusahaan PT Garuda Indonesia-- memiliki 140 pergerakan penerbangan menuju 22 kota tujuan di seluruh Indonesia plus enam kota tujuan di ASEAN, yaitu Kualalumpur, Bangkok, dan Singapura.

Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur terus dikembangkan menjadi bandar udara aktif lagi, seperti pada masa-masa '70-an-'90-an. Untuk sementara, arena parkir selatan bandar udara itu akan difungsikan sebagai bandar udara pemberangkatan haji dari Jakarta.

Kapasitas terpasang bandar udara yang juga difungsikan menjadi pangkalan udara utama TNI AU dengan nama sama itu, direncanakan sekitar 6 juta pemakai jasa penerbangan setahun. "Seperti New York, ada John F Kennedy dan New Ark. Saya yakin ini membantu kami meningkatkan volume bisnis dan efisiensi," kata Wibowo. 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013