Pemerintah harus segera mengajukannya agar ditetapkan menjadi kawasan cagar geologi atau geoheritage nasional
Padang (ANTARA) - Ahli Geologi dan Vulkanologi Sumatera Barat (Sumbar) Ade Edward mendorong pemerintah daerah (pemda) segera mengajukan temuan tumpukan batu yang diduga columnar joint atau kekar kolom, sebagai kawasan cagar geologi ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Pemerintah harus segera mengajukannya agar ditetapkan menjadi kawasan cagar geologi atau geoheritage nasional," kata Ade Edward di Padang, Jumat.

Khusus di Sumatera, sebelumnya juga ditemukan kekar kolom di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Bahkan baru-baru Geopark Merangin masuk dalam UNESCO Global Geoparks.

Mengingat columnar joint di Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, tergolong unik dan langka, Ade yang tergabung dalam Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) tersebut mendesak pemerintah segera mengambil tindakan untuk melindungi temuan itu.

Baca juga: Ahli sarankan pemerintah segera lindungi temuan dugaan kekar kolom

Ia khawatir apabila pemerintah atau pihak terkait lambat mengambil tindakan dalam melindungi temuan dugaan kekar kolom tersebut, maka bisa saja habis ditambang sebagai bahan material, seperti yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.

"Mudah-mudahan ini bisa diajukan sebagai cagar alam geologi," harapnya.

Pada kesempatan itu ia menegaskan temuan di Kabupaten Padang Pariaman berbeda dengan situs prasejarah Gunung Padang yang berada di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Sejarawan duga temuan tumpukan batu di Sumbar peninggalan cagar budaya

Menurutnya, kekar kolom di Gunung Padang tidak atau kurang sempurna jika dibandingkan temuan di Kabupaten Padang Pariaman. Kemudian untuk ukuran atau dimensi batuan yang berbentuk balok di Gunung Padang juga relatif besar. Sementara di Padang Pariaman berkisar 30 hingga 40 sentimeter.

Tidak hanya itu, situs Gunung Padang juga kental dengan hasil kebudayaan manusia atau hasil peninggalan yang dibuat langsung oleh manusia. Sementara kekar kolom di Padang Pariaman hingga saat ini belum ditemukan bukti kuat adanya campur tangan manusia.

Hanya saja, kata dia, masyarakat di sekitar lokasi penemuan kekar kolom di Kecamatan Lubuk Alung tersebut diketahui sudah mengambil batu-batu itu untuk dijadikan batu nisan sejak lama.

Baca juga: Ahli geologi menduga gundukan batuan di Padang Pariaman kekar kolom

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023