“Pada saat krisis, parlemen harus memainkan peran yang lebih aktif untuk mendorong pemerintah kita masing-masing menciptakan lingkungan global yang kondusif dan mengurangi ketegangan geopolitik,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikan saat menghadiri G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) Ke-9 di New Delhi, India, Jumat, yang dibuka Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi.
Puan menegaskan pentingnya dorongan parlemen kepada pemerintah masing-masing negara untuk ikut menyelesaikan beragam isu peperangan dan konflik kemanusiaan.
"Kita harus menunjukkan bahwa parlemen merupakan jembatan yang positif bagi perdamaian dan kesejahteraan global. Ini merupakan tantangan kita bersama untuk terus mendorong penyelesaian konflik perdamaian dan kesejahteraan," katanya.
Baca juga: Puan ingatkan pencapaian "SDGs" perlu lingkungan yang kondusif
Baca juga: Ketua BKSAP DPR tegaskan komitmen RI konsisten bela Palestina
Menurut dia, perdamaian dan kesejahteraan masyarakat global membutuhkan kepercayaan antarnegara lewat peningkatan berbagai kerja sama.
"Sebagai satu keluarga, dunia harus bekerja sama untuk membantu memecahkan berbagai tantangan global. Karena itu, kita harus menjalin persatuan dan menentang perpecahan. Perpecahan antara utara dan selatan, timur dan barat," tuturnya.
Untuk itu, Puan mengingatkan parlemen agar mengambil upaya terdepan dalam merealisasikan hal tersebut. "Melalui diplomasi antarparlemen, penting bagi parlemen untuk menjembatani perbedaan-perbedaan di dunia yang terfragmentasi ini," ujarnya.
Puan meminta parlemen negara anggota G20 untuk bersatu dalam menghadapi berbagai tantangan permasalahan global saat ini.
"Mari kita bekerja sama untuk memulihkan persatuan dan menciptakan perdamaian. Mari kita bekerja sama untuk mempercepat pencapaian SDGs (Sustainable Deveopment Goals) dan menciptakan dunia yang lebih inklusif, sejahtera, dan setara," kata dia.
Dalam forum multilateral itu, Puan hadir didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Fadli Zon, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, anggota Komisi V DPR RI Irine Yosiana Roba Putri, Duta Besar Indonesia untuk India Ina Krisnamurthi, dan Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
