Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Kewirausahaan, dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang membawa dampak positif bagi aspek kesehatan masyarakat.

“Tujuan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan berfokus pada tiga tema utama yaitu ekonomi, masyarakat, dan lingkungan,” katanya dalam konferensi pers "Dukungan Terhadap RPP Kesehatan", di Jakarta, Jumat.

Mukhaer mengatakan selama ini banyak kegiatan ekonomi yang merugikan kesehatan masyarakat seperti kegiatan industri dalam bentuk limbah dan zat buangan berbahaya seperti logam berat, zat radio aktif, dan lain-lain.

Selain itu, kegiatan pertambangan juga berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat seperti kerusakan instalasi, kebocoran, pencemaran buangan penambangan, pencemaran udara, dan rusaknya lahan bekas pertambangan.

Baca juga: Presiden minta Muhammadiyah ikut jaga keberlanjutan pembangunan

Kegiatan transportasi pun berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang tidak sehat seperti kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan kendaraan bermotor, serta tumpahan bahan bakar berupa minyak bumi dari kapal tanker.

Bahkan kegiatan pertanian turut mengganggu kesehatan terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia untuk memberantas serangga atau tumbuhan pengganggu seperti insektisida, pestisida, herbisida, fungisida termasuk pemakaian pupuk anorganik.

Oleh sebab itu, Mukhaer menekankan urgensi pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa membahayakan kesehatan dan keselamatan generasi mendatang.

Baca juga: Bappenas: Negara bisa maju dengan melakukan pembangunan berkelanjutan

“Pembangunan ekonomi berkelanjutan selalu memanfaatkan sumber daya alam (SDA) dan membuat generasi mendatang bisa melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan saat ini,” ujarnya.

Mukhaer menjelaskan pembangunan berkelanjutan memiliki beberapa prinsip seperti pemerataan dan keadilan sosial yakni harus menjamin pemerataan untuk generasi sekarang dan mendatang termasuk terkait distribusi sumber lahan, faktor produksi dan keadilan ekonomi.

Prinsip lainnya adalah menghargai keanekaragaman hayati dan budaya karena menjadi prasyarat untuk memastikan SDA selalu tersedia secara berkelanjutan serta mendorong perlakuan merata terhadap setiap orang.

Baca juga: Kadin ungkap miliki program dukung pembangunan berkelanjutan

Tak hanya itu, pembangunan berkelanjutan juga menggunakan pendekatan integratif yang mengutamakan keterkaitan antara manusia dengan alam.

“Prinsip terakhir adalah mempunyai perspektif jangka panjang," kata Mukhaer.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023