Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkolaborasi melatih pejabat di pemerintah daerah itu untuk menjadi pemimpin digital yang cerdas lewat program bernama Digital Leadership Academy (DLA).

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkominfo Hary Budiarto menyatakan kolaborasi itu ditargetkan dapat mendukung akselerasi transformasi digital nasional dan mewujudkan provinsi cerdas atau smart province.

“Dengan Pelatihan DLA diharapkan dapat mendorong peningkatan daya saing ekonomi digital Indonesia dan mampu meningkatkan kompetensi para pimpinan di semua tingkatan dan lembaga publik dan privat dalam menciptakan model bisnis baru dalam transformasi digital,” ujar Hary dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kemenkominfo gandeng universitas asing cetak pemimpin digital di Sumut

DLA secara umum bertujuan menambah wawasan dan meningkatkan pemahaman mengenai transformasi digital dan mendorong percepatan reformasi birokrasi tematik sesuai program unggulan di daerah.

Untuk DLA yang dilakukan bagi para pejabat di Pemprov DIY terdiri atas dua skema. Pertama, skema Smart Digital Leader Provinsi DIY yang didukung UN-APCICT, UNDP dan Arizona State University dengan tema "Smart Digital Leader Towards Smart Province DIY".

Sedangkan skema kedua, Smart Digital Leader Indonesia Maju yang bermitra dengan University of Oxford Cohort 2 bertema "Digital Leadership Transformation".

Skema pelatihan pertama yaitu Smart Digital Leader Provinsi DIY diikuti oleh 36 orang peserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi, kabupaten dan kota, dengan rincian 31 peserta dari Provinsi DIY dan sisanya berasal dari Pemkab Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, dan Pemkot Yogyakarta yang masing-masing mengirimkan perwakilan satu peserta.

Pelatihan dengan tema pertama itu dilakukan secara hibrida baik dengan kelas luring maupun daring.

Baca juga: Kepemimpinan digital dinilai penting menjawab tantangan digitalisasi

Lalu skema kedua Smart Digital Leader Indonesia Maju diikuti oleh 35 orang peserta yang terdiri atas 11 orang akademisi, 6 orang pimpinan BUMN/BUMD, 11 orang Pegawai Negeri Sipil, dan tujuh orang dari kalangan swasta. Pelatihan skema ini sepenuhnya berlangsung secara daring.

Para peserta tidak hanya belajar secara individu namun juga bekerja dalam kelompok untuk melatih kolaborasi dalam menciptakan solusi atau kebijakan dengan pendampingan dari LAN RI serta Kemenkominfo.

Seluruh pelatihan tersebut telah berjalan dengan lancar dan menciptakan beberapa inovasi yang dinilai dapat menjadi solusi untuk pelaksanaan provinsi cerdas.

Untuk skema Smart Digital Leader Provinsi DIY terdapat tiga rencana aksi terbaik yaitu "Sistem Informasi Geospasial Interaktif Tata Ruang Berbasis Mitigasi Bencana (SI GITAR BAS MINA)", "Electric Government Interoperability Framework (E-Gif) dalam Mewujudkan Integrasi Layanan Jogja Smart Province", dan "Menuju Low Emission Zone di Kawasan Malioboro 2025".

Sementara Smart Digital Leader Indonesia Maju juga menetaskan tiga inovasi yang dinilai terbaik yaitu "Inovasi Wayfinding Asisten Virtual dalam Peningkatan Pelayanan Bandara di Indonesia", "SIPADU Kapan Terwujud", dan "Standardisasi Kebijakan Privasi pada Aplikasi Seluler".

Baca juga: Kemenkominfo ungkap tiga tema di DLA untuk cetak pemimpin digital

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023