Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyelidiki dugaan kerugian negara dalam penjualan tiket domestik PT Garuda Indonesia. Manager Proteksi dan audit penerimaan pajak PT Garuda Indonesia, Suharto, diminta keterangan selama sembilan jam di Gedung KPK, Jalan Vetaran, Jakarta, Selasa. Suharto diminta keterangan oleh KPK seputar pengalihan penjualan tiket domestik kepada Bank Settlement Plan (BSP) domestik yang bernaung di bawah organisasi penerbangan internasioanl (IATA) pada 2001. Ia mengatakan pengalihan penjualan kepada pihak ketiga itu adalah hal yang biasa di dunia penerbangan. "Secara elan bisnis, itu suatu hal yang `common practice` di dunia penerbangan," katanya. Ia juga mengatakan BSP domestik adalah satu-satunya pihak yang tersedia untuk pengelolaan penjualan tiket sebagai organisasi yang bernaung di bawah IATA. Namun, Suharto menghindar ketika ditanya tentang apakah ada kerugian yang ditanggung Garuda Indonesia karena adanya pengelolaan penjualan tiket domestik oleh BSP domestik. "No comment," ujarnya sambil berjalan menuju mobilnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, Garuda mulai mengalihkan penjualan tiket domestik dari rekanan Garuda , yaitu para biro perjalanan, kepada BSP domestik pada 2001. Biro perjalanan menyetorkan uang hasil penjualan tiket domestik melalui rekening BSP domestik di Citibank. Dalam perjanjian, disebutkan BSP harus menyetorkan hasil penjualan tiket domestik yang jumlahnya mencapai ratusan miliar rupiah itu ke Garuda setiap tanggal 17 per bulannya. Namun, dalam praktiknya, BSP menyetorkan terlambat hingga tiga hingga enam hari setiap bulannya, sehingga BSP menikmati "overnight interest" dari bank, sedangkan Garuda terganggu aliran dana untuk operasionalnya. KPK tengah menyelidiki potensi kerugian negara akibat keterlambatan pembayaran dari BSP kepada Garuda yang telah berlangsung sejak 2001. Menurut rencana, KPK besok, Rabu 12 Juli 2006, akan meminta keterangan dari Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia, Agus Priyanto, dan Kepala Perwakilan PT Garuda di Semarang, Aryo Kartiko, yang terlibat dalam tim pengalihan penjualan tiket domestik Garuda kepada BSP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006