Malang (ANTARA) - Mahasiswa program studi (Prodi) Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Mohammad Zinedyne Zidane, membuat inovasi mengolah sampah menjadi pakan ternak dan pupuk organik.

Atas inovasi tersebut, Mohammad Zinedyne menyabet juara 2 pada Kejuaraan Nasional Bussines Plan yang diselenggarakan oleh The 10 East Java Economic (EJAVEC) Forum Java Sharia Business Model Competition, mengalahkan lebih dari 50 peserta dari berbagai universitas di Tanah Air.

"Awalnya business plan ini merupakan sebuah keresahan akan sampah yang menumpuk dan pemanfaatan dari sampah tersebut kurang inovatif. Akhirnya, muncul ide untuk mengolahnya menggunakan maggot dan menghasilkan produk yang mampu meningkatkan ekonomi warga," kata Mohammad Zinedyn dalam keterangannya di Malang, Jawa Timur, Senin.

Lebih lanjut, Zidane, sapaan akrabnya menjelaskan roda kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar, yakni dari hasil pakan ternak organik serta pupuk organik yang berasal dari maggot dapat mengurangi efek dari ketergantungan pola hidup yang sudah sering terpapar oleh bahan-bahan kimia.

“Sumber makanan manusia itu dari tumbuhan dan hewan, saat ini kan sering menggunakan bahan tambahan dari zat kimia untuk mempercepat pertumbuhan dari hasil tani dan peternakan. Padahal, itu berdampak negatif pada tingkat kesuburan tanah. Kalau kita ganti zat kimia itu dengan hasil dari maggot, otomatis akan lebih sehat dan kestabilan alam akan lebih baik lagi,” ujarnya.

Dalam bussines plan yang ia sertakan, mahasiswa asal Blitar tersebut mengambil fokus pada pengolahan sampah yang dimanfaatkan kembali untuk diproduksi sebagai pakan ternak organik. Selain itu, juga sebagai pupuk tanaman bebas akan zat kimia yang berasal dari hasil penguraian oleh hewan maggot.

Hal tersebut, katanya, sekaligus dapat memberikan dampak dalam peningkatan ekonomi serta roda kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar.

Konsep dalam bussines plan ini sudah ia terapkan saat melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Sumbersuko, Kabupaten Malang.

Kemudian, dilanjutkan oleh masyarakat Sumbersuko secara mandiri. Zidane berharap inovasi yang ia kembangkan tersebut, dapat membantu masyarakat luas dan menjadi solusi untuk mengurangi masalah sampah organik yang ada di Indonesia.

Zidane berpesan untuk mahasiswa, akademisi, serta praktisi untuk tidak ragu dalam mengembangkan serta menunjukkan inovasi-inovasi yang dikembangkan.

"Jangan pernah remehkan ide-ide yang mungkin terdengar sangat mustahil untuk dilakukan. Jika itu memiliki visi untuk menjadikan Indonesia lebih baik, jangan pernah takut untuk mengembangkannya. Jangan hiraukan apa kata orang lain dan buktikan bahwa kamu bisa menciptakan inovasi yang solutif,” ucapnya.

Baca juga: Tim PKM UMM kembangkan sabun tangan dari ekstrak daun jambu air

Baca juga: Mahasiswa UMM kembangkan permen jeli antidiabetes berbasis lempuyang

Baca juga: Mahasiswa UMM ciptakan alat pemberi pakan ayam otomatis berbasis IoT

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023