Penyaluran itu untuk tahap kedua bulan Oktober
Cirebon (ANTARA) -
Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Jawa Barat, memastikan penyaluran bantuan beras tahap kedua di bulan Oktober 2023 sudah selesai 100 persen, sehingga dapat membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pangan di tengah tingginya harga beras.
 
"Untuk Kota Cirebon, Majalengka, dan Kuningan sudah 100 persen tersalur," kata Wakil Pimpinan Bulog Kantor Cabang Cirebon Rizki Abdullah di Cirebon, Senin.
 
Rizki menyebutkan di wilayah kerja Bulog Cirebon yang mencakup daerah Kota dan Kabupaten Cirebon, Kuningan serta Majalengka, hampir semua penerima bantuan itu telah mendapatkan bantuan beras.
 
Akan tetapi, kata Rizki, untuk Kabupaten Cirebon masih tersisa sebanyak 44 ton beras yang belum terdistribusi karena pemerintah setempat meminta penundaan jadwal penyaluran.
 
Ia mengatakan penundaan jadwal penyaluran di Kabupaten Cirebon disebabkan karena di daerah itu, sedang menyelenggarakan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak.
 
"Karena ada permintaan terkait pilkades, jadi minta di hold dulu. Nanti disepakati lagi kapan disalurkan," ujarnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Panen raya di Jabar tambah cadangan beras nasional
Baca juga: Bulog Jabar salurkan 124.479 ton beras bantuan pangan
 
Berdasarkan data terbaru, total bantuan beras yang sudah disalurkan Bulog Cirebon untuk tahap kedua yaitu sebanyak 5.678 ton beras.
 
"Penyaluran itu untuk tahap kedua bulan Oktober," tuturnya.
 
Lebih lanjut, Rizki menjelaskan Bulog Cirebon berpartisipasi dalam gerakan pangan murah di Kota Cirebon dengan menyediakan beras medium SPHP sebanyak 10 ton untuk dibeli masyarakat.
 
Untuk harga beras itu dijual Rp52 ribu dalam ukuran 5 kg atau kalau per kg dihargai Rp10.400. "Beras kami hari ini bawa 10 ton, minyak juga sekitar 2 kuintal, sama gula 2 kuintal," katanya.
 
Dengan adanya gerakan pangan murah, Rizki menilai masyarakat Kota Cirebon memiliki opsi untuk membeli beras dengan harga terjangkau.
 
"Mudah-mudahan bisa meringankan masyarakat untuk harga beras jadi ada pilihan, di tengah harga sekarang masih tinggi. Ini juga sebagai bentuk pengendalian inflasi," ucap dia.

Baca juga: Bulog salurkan 65.453 ton beras SPHP ke seluruh Jabar kendalikan harga
Baca juga: Bulog Jabar telah menyerap 204 ribu ton beras untuk 2023
Baca juga: Kementan pastikan 24 ribu ton beras impor layak konsumsi

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023