Mereka kaget dengan pengalaman dan teknologi yang dimiliki Indonesia mampu mengembangkan tanaman sawit bisa mulai berbuah di saat usia sawit 2,5 tahun
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mendorong perusahaan milik negara untuk memanfaatkan tingkat pertumbuhan ekonomi Filipina yang mencapai 7,8 persen pada kuartal I-2013 dengan melakukan ekspansi bisnis ke negara tersebut.

"Ekonomi Filipina sedang tinggi-tingginya. Tentu negara itu membutuhkan investasi yang lebih besar untuk mempertahankan pertumbuhannya. Ini peluang BUMN untuk ekspansi ke sana," kata Dahlan di sela-sela acara "Ngobrol Santai Bareng Media" di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, pada Jumat pagi, Dahlan berkunjung ke Manila menghadiri acara "Breakfast Meeting" dengan sejumlah pejabat negara itu untuk membicarakan investasi antara Indonesia dan Filipina.

Hadir pada kesempatan itu Wakil Menteri Politik dan Menteri Luar Negeri Filipina, Evan P. Garcia, Menteri Keuangan Cesar V. Purisima, serta Menteri Perindustrian dan Perdagangan Gregory L. Domingo.

Dahlan menceritakan, sebelum melakukan pertemuan dengan para pejabat tersebut dirinya sempat mendapat informasi bahwa pada hari itu biro statistik Filipina baru saja mengumumkan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,8 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Filipina tersebut merupakan yang tertinggi di Asia, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 6,7 persen. Lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada triwulan I 2013 sebesar 6,2 persen," ujar Dahlan.

Ketika bertemu dengan Presiden Filipina Benigno Aquino III, Dahlan langsung memberikan ucapan selamat atas pencapaian pertumbuhan ekonomi negara itu.

Selanjutnya, pada pertemuan dengan pejabat Filipina tersebut Dahlan menangkap sejumlah permintaan untuk mengundang BUMN Indonesia mengembangkan bisnis di negara yang dijuluki "negeri lumbung padi" itu.

Filipina serius agar Indonesia masuk mengembangkan industri sawit di wilayah selatan negara tersebut, mulai dari penanaman hingga pembangunan pabrik sawit dengan teknologi tinggi.

Filipina menilai bahwa Indonesia merupakan negara yang berhasil mengembangkan industri sawit, dan bahkan telah kembali melampaui industri sawit Malaysia.

Untuk itu mantan Dirut PT PLN ini meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) segera menindaklanjuti rencana ekspansi tersebut. "Nantinya PTPN bisa membentuk perusahaan patungan dengan BUMN Filipina," ujar Dahlan.

Selain industri sawit, Filipina juga disebutkan berminat untuk mendatangkan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia, yaitu jenis CN 235, NC 212, CN 295.

Negara itu juga berminat bekerja sama dengan Bank Syariah asal Indonesia mengembangkan bank syariah di negara itu.


Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013