Yogyakarta (ANTARA News) - Ratusan warga korban gempa dari tiga desa di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu, berunjukrasa di halaman gedung DPRD setempat di Jalan Malioboro untuk menuntut keadilan dan pemerataan pembagian dana bantuan jaminan hidup (jadup). Mereka yang berasal dari Desa Selopamioro, Sriharjo dan Karangtengah itu, juga menuntut kepada pemerintah untuk segera menyalurkan bantuan uang pengganti pakaian dan uang peralatan dapur. "Semua itu sampai sekarang belum ada kepastian kapan akan dibagikan," kata koordinator unjukrasa Andi Awaludin. Ia mengatakan, penyaluran bantuan jadup berupa uang tunai Rp90.000 dan beras 10 kg per jiwa tidak merata dan tidak adil karena ada sejumlah warga korban gempa yang sudah memperoleh, tetapi banyak pula yang belum mendapatkannya. Sedangkan bantuan uang pengganti pakaian sebesar Rp100.000 per jiwa dan uang peralatan dapur Rp100.000 per kepala keluarga hanya sekali diberikan. Kata dia, bantuan yang pernah dijanjikan pemerintah adalah menjadi hak warga korban gempa, dan kini menimbulkan pertanyaan serta persoalan karena hak-hak warga korban gempa belum juga diterima, tetapi tidak jelas penyebabnya. Menurut dia, keadaan seperti itu akan menjadi semakin parah, pada saat datang bulan Ramadhan, yang harus dijalani di antara puing-puing reruntuhan bangunan. "Demikian pula Hari Raya Idul Fitri nanti, akan dirayakan di tenda tanpa mengenakan baju baru bagi anak-anak," sambungnya. Apalagi jika memasuki musim hujan, juga akan menjadi masalah berat terutama bagi anak-anak, warga lansia (lanjut usia) serta korban luka berat yang telah pulang dari rumah sakit dan kini tinggal di tenda. Dikatakan pula, informasi mengenai bantuan tersebut yang sampai sekarang masih simpang siur, dan bahkan kebijakan pemerintah pusat melalui Bakornas Penanggulangan Bencana dan Pengungsi yang selalu berubah-ubah, akan menyebabkan keresahan di kalangan warga korban gempa. Ia mengatakan nilai bantuan yang turun, besarannya berkurang dari yang pernah dijanjikan pemerintah, menyebabkan pembagian bantuan tersebut tidak merata. "Pemerintah harus memenuhi semua janjinya kepada para korban gempa," tandas dia. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu orang pun anggota DPRD setempat yang menemui para pengunjukrasa. Sejumlah poster yang mereka bawa di antaranya bertuliskan `Kami butuh bukti, bukan janji`, `Kulo tiang alit nagih janji duwit`, dan `Aja dipersulit, aja pelit, korban butuh kepastian`. Massa pengunjukrasa yang mengatasnamakan Solidaritas Bersama Korban Gempa Yogyakarta itu, dalam aksinya berlangsung tertib dan aman. Sementara itu, puluhan aparat Polri berjaga-jaga di kompleks gedung DPRD DIY dan sekitarnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006