jika hasil rekapitulasi tersebut sudah keluar maka pihaknya akan melakukan analisis permasalahan untuk kemudian ditindaklanjuti
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat melakukan asesmen kelengkapan fasilitas seluruh sekolah untuk memastikan kegiatan belajar mengajar aman menyusul kecelakaan siswa jatuh dari atas gedung di  SMP 132 Cengkareng.

"Sejak Senin hingga Selasa, kita melakukan asesmen terhadap sarana prasarana seluruh sekolah di Jakarta Barat, mengukur sejauh mana layanan, standar layanan minimal untuk satu sarana prasarana di sekolah, mulai dari ruang kelas, kamar mandi, dan sebagainya," kata Kepada Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Jakarta Barat, Junaedi di Jakarta, Rabu.

Junaedi menyebut pada hari ini pihaknya melakukan rekapitulasi terhadap hasil asesmen tersebut.

"Kemarin saya ke Polda Metro Jaya untuk membahas soal pembinaan anak, jadi belum sempat membuatkan rekapnya. Hari ini baru akan di rekap, sedang dikerjakan sama teman-teman (Sudindik)," imbuh Junaedi.

Ia menyebut jika hasil rekapitulasi tersebut sudah keluar maka pihaknya akan melakukan analisis permasalahan untuk kemudian ditindaklanjuti.

"Nanti kalau sudah baru kami akan cermati, permasalahannya terhadap sarana prasarana di mana saja, bagaimana saja. Lalu kami ukur, kemudian kami tindaklanjuti," ucapnya.

Asesmen artinya evaluasi dan alat asesmen tersebut adalah instrumen, jelas Junaedi.

"Instrumennya berupa format yang langsung dibawa petugas kami ke semua sekolah; SD, SMP, SMA, SMK," ucapnya.

Mengenai tewasnya siswa SMP 132 di Cengkareng, Junaedi menyebut pihaknya menunggu hasil asesmen untuk mengetahui indikasi kelalaian pihak sekolah dalam kasus tersebut.

"Kami melihat, mau satu hari dua hari, lalai atau tidak, berbicara atas dasar pengukuran asesmen, kami kategorinya bukan kami nyatakan lalai atau tidak. Jadi kategorinya nanti kami mengambil tindak lanjut ketika ada sekolah yang tidak lengkap atau bermasalah dari sisi sarana prasarana," ungkap Junaedi.

Pihaknya akan melakukan pembinaan khusus kepada pihak SMP 132 jika ditemukan indikasi kelalaian.

"Sanksi dan pembinaan kami lakukan. Sanksinya berupa apa, yang pertama kami akan melihat bagaimana hasil dari asesmen nanti. Kemudian bagaimana dalam kurun waktu setelah kami tindaklanjuti, dan itu nanti terintegrasi antara sanksi dengan asesmennya," imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto meminta sekolah di wilayah tersebut menyediakan sarana dan prasarana ramah terhadap anak atau murid untuk menghindari kecelakaan di sekolah.

Pernyataan tersebut disampaikan terkait kecelakaan yang menyebabkan tewasnya seorang pelajar SMPN 132 di Cengkareng, Jakarta Barat, akibat terjatuh dari jendela yang jebol pada lantai empat gedung sekolah.

"Ya paling enggak, kemarin kan sudah disampaikan sebagai bahan pembelajaran buat jenjang pendidikan secara keseluruhannya," ungkap Uus saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) pada Selasa.
Baca juga: Polisi periksa lima saksi terkait jatuhnya pelajar SMP 132 Jakarta
Baca juga: Disdik DKI mengevaluasi bangunan seluruh sekolah menyusul siswa tewas
Baca juga: Pemprov DKI terbuka soal kasus siswa SD tewas jatuh dari lantai empat


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023