Para eksponen ini masing-masing merupakan perakit, peneliti hingga teknisi ketenagalistrikan yang berbasis energi hijau di ASEAN, Eropa hingga Timur Tengah
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 700 eksponen internasional siap mensukseskan pameran teknologi ketenagalistrikan berbasis energi hijau dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-78 di Jakarta, pada 14-16 November 2023.

Sekretaris Jendral Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Arsyadany Akmalaputri mengatakan, 700 eksponen internasional tersebut berasal dari perusahaan dan penggiat kelistrikan di kawasan ASEAN, Timur Tengah dan Eropa.

"Para eksponen ini masing-masing merupakan perakit, peneliti hingga teknisi ketenagalistrikan yang berbasis energi hijau di ASEAN, Eropa hingga Timur Tengah,” kata Asya di Jakarta, Rabu.

Selain itu, MKI sebagai panitia pelaksana pameran mencatat ada sebanyak 48 lembaga bidang ketenagalistrikan dalam negeri dan seluruh instansi kementerian BUMN juga terkonfirmasi mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Asya menjelaskan, pameran teknologi ketenagalistrikan bertajuk Strengthening Asean Readiness In Energy Transition ini diprakarsai oleh PT PLN (persero), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Enlit Asia.

Tidak hanya untuk merayakan Hari Listrik Nasional ke-78 namun, menurutnya, inti dari pameran ini untuk mengenalkan kepada dunia komitmen Indonesia menuju transisi energi.

Indonesia memiliki target Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 dan 31 persen pada 2030, untuk kemudian mencapai nol emisi karbon tahun 2060 atau lebih cepat.

“Selama tiga hari penuh pameran ini diisi dengan seminar intelektual kelistrikan dunia, eksibisi teknologi baru terbarukan berbasis energi hijau, pameran ini terbuka untuk umum dan gratis,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Event Director Energy Portofolio Clarion Asia Simon Hoare mengatakan, banyaknya eksponen yang mengikuti kegiatan tersebut membuktikan intelektual kelistrikan dunia sangat mendukung komitmen Indonesia untuk melakukan transisi energi yang ramah lingkungan.

Simon berharap, tidak hanya terjadi pertukaran ilmu dari pembahasan intelektual yang akan berlangsung pada pameran tersebut tapi juga bisa membangun jaringan bisnis industri energi hijau yang saat ini menjadi isu global.

“Indonesia negara potensial dalam energi hijau. Setidaknya kita suda memulai untuk memanfaatkan teknologi energi bersih yang dapat membantu mengurangi emisi karbon gas rumah kaca (C02),” kata Simon.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023