Korban jiwa nihil dan kerugian mencapai Rp100 juta
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 65 personel memadamkan kebakaran lantai empat sebuah ruko di Jalan Taman Sari VI, RT/RW 13/7, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin di Jakarta, Rabu, menyebut awalnya pihaknya menerima informasi kebakaran pada pukul 17.50 WIB dari Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan Taman Sari.

"Pemadaman kemudian dimulai pukul 17.57 oleh 13 unit mobil pemadam dan 65 personel hingga selesai pada pukul 19.15 WIB," ucap Syarifudin. 

Secara terpisah, Ketua Subkelompok Urusan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Embay Suhaimi menyebut kebakaran tersebut diduga akibat hubungan arus pendek listrik di lantai empat ruko.

"Jadi awalnya seorang karyawan melihat kobaran api di lantai empat, lalu melaporkan ke Satgas Gulkarmat Taman Sari karena akses tertutup tidak dan bisa dipadamkan dengan APAR (alat pemadam api ringan) dan ditangani petugas pemadam," ucap Embay.

Baca juga: 20 personel atasi kebakaran di Tambora

Lebih lanjut, Embay menyebut tidak ada korban dalam kebakaran tersebut, namun kerugian material yang diakibatkan mencapai Rp100 juta.

"Korban jiwa nihil dan kerugian mencapai Rp100 juta," ucap Embay.

Sementara itu, Lurah Taman Sari Abdul Malik menyebut kebakaran tersebut hanya berdampak pada bagian dalam lantai empat ruko.

"Apinya tidak sampai membakar gedung. Hanya bagian dalam lantai empat ruko saja, jadi enggak sempat menyebar. Untungnya tadi pemadam sigap ya," katanya.

Lebih lanjut, ucap Malik, ruangan lantai empat ruko tersebut merupakan tempat penyimpanan onderdil motor.

Baca juga: Rumah kosong di Petojo terbakar, ditemukan benda mirip senjata tajam

"Jadi, korsleting listrik tadi membakar onderdil motor di lantai empat itu. Sempat ada tumpahan oli juga tadi yang terbakar. Tapi intinya tidak nyebar," katanya. 

Sebelumnya, Embay juga mengimbau agar masyarakat taat dalam menggunakan listrik karena kelalaian penggunaan listrik dapat menyebabkan kebakaran.

"Gini ya, hampir rata-rata terjadinya kebakaran itu kan 74,7 persen akibat alat listrik. Nah itu warga itu hampir rata-rata yang seperti itu terjadi karena arus pendek. Makanya masyarakat perlu hati-hati gunakan listrik," ucapnya pada Kamis (12/10).

Selama ini, kata dia, banyak masyarakat menggunakan kabel-kabel yang tidak berstandar nasional.

"Itu yang kita khawatirkan makanya. Kedua, banyak pemakaian konsumen-konsumen sebenarnya kalau dibilang dulu itu nyolong-nyolong arus listrik. Itu yang dikhawatirkan, karena dia langsung dari kabel, dari listrik sampai ke panelnya," kata dia.

Baca juga: Sebuah mobil terbakar di kawasan SCBD Jakarta

Selain itu, lanjut dia, banyak indikasi penggunaan satu meteran oleh empat sampai lima rumah sekaligus.

"Nah, biasanya satu titik meteran itu bisa ada lima atau empat cabang. Nah bahkan kabelnya kalau memang kita lihat tidak standar nasional atau ada kabel semrawut. Itu kita imbau supaya mengganti kabelnya. Jadi, kita itu sebagai pembelajaran seperti itu," ucap dia.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023