Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 2,6 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Indonesia dalam kuartal pertama tahun ini atau hingga April, tumbuh 5,31 persen meski perekonomian global mengalami pelambatan.

"Sektor pariwisata pada kuartal pertama 2013 tumbuh positif meski perekonomian global masih tidak pasti dan tingkat persaingan bisnis pariwisata di kawasan ASEAN semakin ketat," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dalam Jumpa Pers Capaian Kunjungan Wisman 2013 di Jakarta, Senin.

Kemenparekraf mencatat, wisman yang mengunjungi Indonesia selama kuartal pertama 2013 sebanyak 2.664.176 wisman, 5,31 persen lebih banyak dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya 2.529.896 wisman.

Sementara khusus pada April 2013, tercatat 646.117 wisman kunjungi Indonesia atau tumbuh 3,20 persen dibandingkan April 2012 (626.100 wisman).

"Pertumbuhan wisman pada April 2013 terdorong kenaikan wisman dari Timur Tengah meliputi Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Rusia, dan China yang tumbuh tinggi masing-masing di atas dua digit," katanya.

Menteri menyambut baik kenaikan kunjungan wisman hingga mencapai 5,13 persen tersebut.

Mari Elka Pangestu menilai bertambahnya frekuensi dan jalur penerbangan dari negara sumber wisman ke berbagai destinasi wisata di Indonesia akan meningkatkan kunjungan wisman di masa mendatang.

Seperti Garuda Indonesia belum lama ini menambah frekuensi penerbangan ke Jepang, China, dan Taiwan.

"Menghadapi `low season` pada April 2013 para pelaku bisnis pariwisata lebih banyak melakukan kegiatan bisnis di bidang MICE antara lain konvensi dan insentif di Bali maupun kota-kota besar lainnya," katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada April 2013 berdasarkan kebangsaan yang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni UEA (159,59 persen), Arab Saudi (37,20 persen), Mesir (28,53 persen), Rusia (26,62 persen), dan China (26,57 persen).

Sedangkan pertumbuhan tertinggi secara kumulatif Januari-April 2013 adalah UEA (86,35 persen), Mesir (22,56 persen), Arab Saudi (18,13 persen), India (15,27 persen), dan Thailand (13,58 persen).

Menurut dia, kenaikan kunjungan wisman juga ditunjang dengan stabilnya kunjungan wisatawan dari pasar Eropa yang rata-rata tumbuh positif kecuali Belanda.

Di sisi lain infrastruktur dan kualitas pelayanan yang semakin baik dinilai Menteri mampu meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran wisman sehingga perolehan devisa pariwisata semakin besar.

"Kami berharap target optimistis kita tahun ini sebanyak 8,9 juta wisman bisa tercapai," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013