"Tiga kapal yang kami berikan ini adalah permintaan dari warga saat saya berkunjung sebelumnya di sini. Mereka menyampaikan salah satu masalahnya adalah sulitnya transportasi saat anak-anak mereka ke sekolah, yang berada di pulau berbeda. Maka kalau di Jawa itu ada bus sekolah, di sini ada kapal sekolah," kata Risma di Pulau Bertam.
Ia menyampaikan bahwa tiga kapal yang sudah mendapatkan sertifikat kelayakan operasi dari Kementerian Perhubungan itu akan digunakan untuk transportasi 67 siswa sekolah dasar serta 28 siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas di tiga pulau pergi dan pulang sekolah.
"Jadi tidak perlu khawatir, izinnya sudah kami selesaikan, dan mudah-mudahan tidak ada masalah," kata dia.
Dia menjelaskan bahwa kapal untuk transportasi siswa sekolah di Pulau Bertam, Pulau Lingka, dan Pulau Gara dibuat di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dengan biaya Rp1,5 miliar per kapal.
Setelah siap, ketiga kapal yang dilengkapi dengan sistem pemosisi global, pendingin ruangan, radio komunikasi, serta sistem audio dan video tersebut dikendarai dari Kota Surabaya ke Kota Batam.
Penyediaan kapal untuk transportasi siswa sekolah dimaksudkan untuk memudahkan anak-anak yang tinggal di pulau menuju ke dan pulang dari sekolah.
Abdul Ahad, seorang wali murid, bersyukur pemerintah menyediakan sarana transportasi sekolah bagi pelajar yang tinggal di pulau.
"Saya yang dulu menyampaikan ke Ibu untuk meminta kapal ini, dan ini diwujudkan. Saya sungguh terharu, ini seperti mimpi," katanya.
Selain menyerahkan bantuan kapal, Menteri Sosial memberikan bantuan perlengkapan sekolah berupa tas, buku, alat tulis, dan paket nutrisi berisi susu dan makanan ringan kepada 100 anak di pulau.
Baca juga:
Kemensos bantu sediakan sarana belajar daring di pulau penyangga Batam
Batam siapkan dua kapal dukung pariwisata Belakangpadang
Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023
