Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Seniman Kaligrafi China di Luar Negeri atau Overseas Chinese Calligraphers Association (OCCA) menggelar pameran kaligrafi dan lukisan keempat yang berlangsung di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta selama tiga hari mulai Jumat (20/10).

Beberapa pengunjung tampak antusias karena untuk kali pertama mereka dapat melihat secara langsung jenis karya seni itu dalam pameran tersebut.

Pameran kaligrafi dan lukisan yang digelar di lantai 1-4 perpustakaan itu dapat diakses secara bebas oleh pengunjung karena beragam kaligrafi dan lukisan dipajang di sepanjang koridor ruangan.

Terdapat sekitar 400 kaligrafi dan lukisan China buatan seniman dari 27 negara, yang seperempat dari karya itu dibuat oleh seniman lokal.

Fajar, salah satu pengunjung, cukup antusias mengunjungi pameran karena itu menjadi pengalaman pertamanya melihat langsung kaligrafi dan lukisan China.

Karena tidak paham, dia dan rekannya mencoba memahami makna dari kaligrafi menggunakan aplikasi khusus pemindai gambar yang secara otomatis menerjemahkan ke Bahasa Indonesia

"Setelah diterjemahkan, arti di tulisan itu memang sangat bagus dan memotivasi," ujarnya pelajar berusia 19 tahun itu yang datang berdua dengan rekannya untuk mengerjakan tugas di perpustakaan.

Herdin (48) awalnya berkunjung ke perpustakaan sendiri namun di tengah jalan bertemu dengan pengunjung lainnya yang paham aksara Mandarin dan akhirnya menjadi pemandu sukarela berkeliling di lokasi pameran tersebut.
 
   


Dia mengaku takjub karena karya seni kaligrafi dan lukisan China sudah ada sejak ribuan tahun lalu dan masih bertahan sampai sekarang.

"Saya kebetulan lewat dan singgah sebentar. Ini sangat menarik, kalau ada kertas saya juga ingin mencoba," ujarnya

Pameran ini sekaligus merayakan 10 tahun terjalinnya kemitraan strategis komprehensif Indonesia dan China. Selain itu, Ketua OCCA Steve Yenadhira mengatakan pameran itu ditujukan untuk melestarikan seni kaligrafi China yang sudah diwariskan turun temurun sejak 5.000 tahun silam.

Pameran ini diharapkan dapat mempererat hubungan sesama seniman kaligrafi China di seluruh dunia dan saling bertukar pengetahuan. Beberapa seniman dari Kamboja, Malaysia dan beberapa negara lainnya terlihat hadir dalam pembukaan pameran pada Jumat pagi.

Sylviana Murni, anggota DPD RI yang juga pernah menjadi deputi gubernur bidang pariwisata dan kebudayaan DKI Jakarta, turut hadir untuk membuka pameran tersebut.

Dia mengatakan Jakarta sudah sejak lama memiliki hubungan baik dengan China baik di bidang ekonomi, budaya maupun pertukaran pelajar. Dia berjanji untuk ikut mempromosikan pameran itu melalui berbagai platform media sosialnya.




 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023