Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Rabu sore kembali menguat cukup signifikan ke posisi Rp9.800 per dolar AS seiring penguatan beberapa mata uang Asia dan intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar uang.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar 80 poin menjadi Rp9.800 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.880 per dolar AS.

"Rupiah berada dalam area positif seiring dengan beberapa mata uang di Asia yang sedang berada dalam area positif," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan pernyataan Kepala The Fed Atlanta, Dennis Lockhart, bahwa pihaknya masih tetap berkomitmen untuk memberikan stimulus keuangan memberikan angin segar terhadap sejumlah mata uang dunia termasuk rupiah.

"Pernyataan The Fed Atlanta membuat tren penguatan dolar AS tertahan," kata dia.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova menambahkan cadangan devisa Indonesia yang cukup besar senilai 107,269 miliar dolar AS itu membuat kemudahan BI untuk melakukan intervensi terhadap nilai tukar domestik.

"Sentimen pasar uang mudah berubah, sehingga BI akan terus melakukan penjagaan sehingga fluktuasinya tidak terlalu tinggi," ujarnya.

Ia menilai untuk saat ini pergerakan nilai tukar rupiah tergantung dari kepastian program pelonggaran kuantitatif (QE) AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Rabu ini, tercatat mata uang rupiah bergerak melemah tipis menjadi Rp9.807 dibanding sebelumnya (4/6) di posisi Rp9.805 per dolar AS.
(KR-ZMF/B012)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013