Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem tidak mau menjadikan anggota parlemennya nanti sebagai anjungan tunai mandiri (ATM) atau sapi perahan bagi partainya.

"Kami harus meyakinkan konstituen pemilih, kebijakan anggota parlemen sebagai ATM parpol tidak terjadi di NasDem," kata Ketua Umum Surya Paloh menanggapi soal iuran kader di DPR kepada partai usai menutup Pekan Orientasi Caleg DPR-RI Partai NasDem di Ancol, Jakarta, Rabu malam.

Menurut dia, semua kebijakan partai menyangkut etika berpolitik.

"Kalau kami ulangi masalah yang sama, apa bedanya NasDem dengan parpol lain. Tidak perlu ada iuran (anggota DPR). Malah nanti akan menjadi beban legislatif NasDem di parlemen. Jika terjadi, kami siap membubarkan diri," paparnya.

Dalam pekan orientasi caleg itu, ia mengharapkan target tiga besar dalam Pemilu 2014 dapat tercapai.

"Sebagai partai baru saya ingin berikan apresiasi atas suksesnya pekan orientasi ini. Antusias para caleg sangat luar biasa dan berperan aktif terhadap materi yang diberikan," kata Surya.

Bos Media Grup itu menambahkan, pembekalan tersebut diharapkan mampu memberikan motivasi, guna mencapai target dan obsesi sebagai partai baru, yakni masuk tiga besar.

"Target setidaknya tiga besar. Kalau di atas 10 persen akan confidence, kalau di bawah 10 persen Partai NasDem akan jadi oposisi," beber Surya Paloh, sambil menambahkan tidak mau berpikir soal capres dan cawapres sebelum hasil pemilu. (S037/Z002)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013