Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Tim Universitas Jember (Unej) meraih juara kedua pada Kompetisi Pengelolaan dan Pendayagunaan Aset Negara se-Indonesia 2023 atau yang lebih dikenal sebagai kompetisi The Asset Manager (TAM) yang digelar Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Unej yang diwakili oleh M. Wahyu Eko Satriyo dan Citra Darma Wida, keduanya staf Barang Milik Negara (BMN) kampus setempat bersaing dengan 248 Badan Layanan Umum (BLU) di Indonesia, namun hanya 44 BLU yang berhasil masuk kompetisi TAM, salah satunya dari Unej.

"Awalnya, kami tidak percaya bisa masuk ke babak final karena pertama kali berpartisipasi di ajang TAM 2023. Alhamdulillah, berkat dukungan pimpinan dan seluruh kawan akhirnya Unej menyabet juara kedua," kata M. Wahyu Eko Satrio di kampus setempat, Senin.

Hal tersebut sangat membanggakan karena Unej baru saja beralih status dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Satuan Kerja ke Badan Layanan Umum (BLU) pada tahun 2020 dan Kompetisi TAM menguji kemampuan para asset manager di setiap BLU dalam mengelola dan mendayagunakan aset negara.

Tujuannya adalah peningkatan sinergi dalam pengelolaan dan optimalisasi aset negara. Kompetisi TAM melombakan dua kategori, yakni kategori Maestro untuk BLU di lingkungan kementerian, lembaga, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Kedua, kategori Master untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kompetisi TAM menugaskan setiap tim untuk menjadi asset manager, yang harus mengelola dan mendayagunakan gedung milik negara. Tugas pertama tim Unej adalah studi kasus mengelola Gedung Bawaslu RI yang diskenariokan tidak lagi dipakai karena ibu kota pindah ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan.

"Kami berdua mengajukan usul agar Gedung Bawaslu menjadi pusat niaga dan ruang publik. Pengelolaan gedung itu memakai teknologi virtual reality dan augmented reality dengan sistem green building selaras dengan tren ramah lingkungan. Yang susah itu justru proyeksi pendapatannya," katanya.

Langkah tim Unej ternyata berlanjut masuk ke babak final yang menyisakan tiga finalis bersama tim RSUP Sanglah Denpasar dan tim Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Jawa Barat. Kali ini studi kasus yang diberikan adalah pengelolaan gedung A.A. Maramis milik Kemenkeu RI yang rencananya akan diubah menjadi museum.

Di babak final, ada tambahan dewan juri istimewa yang tampil yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang menyebabkan pihaknya gemetar juga dicecar pertanyaan oleh dua menteri tersebut.

"Misalnya saja Pak Bas menanyakan bagaimana mengatasi problem pada pembangunan fasilitas milik negara, untungnya kami tepat menjawabnya. Akhirnya tim Unej meraih juara kedua, setelah juara pertama diraih oleh BPKAD Pemprov Jawa Barat," katanya.

Wakil Rektor II Unej Sri Hernawati mengatakan pihaknya sebagai pengelola bidang keuangan dan umum di kampus setempat membuktikan kualitas sumber daya manusia pengelola aset di kampus Tegalboto sudah mumpuni.

"Semoga prestasi itu menjadi semangat bagi tenaga kependidikan kami yang bertugas mengelola barang milik negara. Dengan SDM yang mumpuni akan menjadi modal berharga bagi Unej yang kini tengah persiapan perubahan status menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum atau PTNBH," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023