Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan bahwa penanganan kemiskinan harus bersifat kedaerahan, sehingga instrumen penanggulangan antara satu daerah dengan daerah lain tidak boleh disamakan.    

"Masalah kemiskinan itu sangat luas, sangat kompleks, dan bersifat kedaerahan, tidak mungkin bisa disamakan antara kondisi di pulau Jawa dengan luar Jawa," ujar Sekretaris Kemenko PMK Andie Megantara dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.  

Andie menjelaskan permasalahan kemiskinan bersifat multidimensional dan tiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda.  

Sementara itu, kata dia, kebijakan pemerintah yang diterapkan kerap melalui pendekatan yang sama untuk seluruh daerah di Indonesia.

"Sementara kelemahan kita adalah menggunakan instrumen yang sama, padahal dengan jumlah bantuan yang sama memiliki nilai yang berbeda antara di pulau Jawa dengan di Papua," kata dia.  

Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian mengatasi kemiskinan. Untuk itu, perguruan tinggi merupakan salah satu pihak yang perlu dilibatkan untuk berkolaborasi dalam menanggulangi kondisi tersebut.  

Maka dari itu, kata dia, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mendapatkan perspektif baru untuk penghapusan kemiskinan ekstrem di masing-masing daerah.

Andie menegaskan perguruan tinggi memiliki kemampuan dalam memahami karakteristik daerah serta memiliki para ahli dari berbagai disiplin ilmu.

"Sehingga, pemerintah berharap perguruan tinggi mampu memberikan perspektif baru dalam menanggulangi kemiskinan," kata dia.  

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Nunuy Nur Afifah menjelaskan kolaborasi dan sinergi perguruan tinggi dan pemerintah merupakan hal yang tepat.

"Karena perguruan tinggi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, telah membantu individu keluar dari kemiskinan, menciptakan inovasi dalam menanggulangi kemiskinan, dan mendukung masyarakat yang memerlukan bantuan," katanya.

Baca juga: Kemenko PMK ajak kampus bantu cari solusi tangani kemiskinan

Baca juga: Kemenko PMK: Kampus punya peran besar bantu hapus kemiskinan ekstrem

Baca juga: Bappenas ungkap strategi penanganan kemiskinan ekstrem pada 2024

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023