Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meraih sejumlah penghargaan pada Program Kampung Iklim (Proklim) yang menjadi bukti bahwa warga DKI Jakarta peduli terhadap lingkungan wilayahnya untuk meminimalkan emisi karbon.
 
"Penghargaan ini tentu adalah hasil kerja keras seluruh warga Jakarta yang selama ini selalu aktif memelihara lingkungan agar selalu nyaman dan berkelanjutan di tengah isu-isu lingkungan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
 
Sebanyak 47 Rukun Warga (RW) di DKI Jakarta berhasil meraih penghargaan pada Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta Pusat, Selasa (24/10).
 
Asep memaparkan, penerima trofi Proklim Lestari sebanyak dua kampung, yakni RW 06 Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran (Jakarta Pusat) dan RW 03 Kelurahan Rajawati, Kecamatan Pancoran (Jakarta Selatan).

Baca juga: KLHK berikan penghargaan Proklim Lestari untuk Kebon Kosong Jakpus
 
Kemudian penerima trofi Proklim Utama, yakni RW 05 Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Sedangkan penerima sertifikat partisipasi Proklim Utama sebanyak 14 RW, sertifikat partisipasi Proklim Pratama sebanyak satu RW dan sertifikat partisipasi Proklim Madya sebanyak 29 RW.
 
Asep menjelaskan bahwa Program Kampung Iklim menjadi program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dilakukan di tingkat kampung atau RW. Mitigasi perubahan iklim merupakan upaya untuk mengurangi dampak dan risiko yang diakibatkan perubahan iklim serta meminimalkan bencana iklim.
 
Adapun mitigasi perubahan iklim dilakukan dengan pengelolaan limbah padat dan cair, penggunaan energi terbarukan, pengolahan budidaya pertanian dan tutupan vegetasi (kebun).

Baca juga: KLHK berikan penghargaan Program Kampung Iklim 2023
 
Salah satu pengelolaan limbah padat dan cair yang sudah dilakukan antara lain menabung di bank sampah, mengolah sampah organik melalui komposting dan maggot atau lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF), pengumpulan minyak jelantah serta 
penghematan energi.
 
Selain itu, penggunaan energi terbarukan seperti penggunaan lampu LED dan solar cell, budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan pupuk organik dan meningkatkan tutupan vegetasi dengan memperbanyak penghijauan.
 
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, penghargaan Proklim merupakan salah satu bentuk apresiasi atas aksi nyata masyarakat Indonesia dalam berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca. Selain itu mendorong terwujud ketahanan iklim di berbagai bidang kehidupan tingkat tapak.
 
"Proklim ini menjadi bagian dari komitmen dan kontribusi Indonesia dalam upaya pengendalian perubahan iklim global, khususnya peran dari masyarakat umum secara luas, sebagaimana tertuang dalam 'Glasgow Climate Pact'," kata Siti di Jakarta, Selasa (24/10).
Baca juga: DKI miliki 251 Proklim sebagai adaptasi dampak perubahan iklim

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023