Palu (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi menyampaikan bahwa Program Kampung Iklim atau ProKlim hingga akhir tahun 2022 sudah dijalankan di sekitar enam ribu lokasi.

Usai membuka rapat kerja teknis pengendalian perubahan iklim regional Sulawesi di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa, dia menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pembentukan 20 ribu Kampung Iklim pada 2024.

"Dengan realisasi yang ada, maka tahun ini ditargetkan sekitar tujuh ribu Kampung Iklim (terbentuk) dan sisanya akan diselesaikan pada tahun depan," katanya.

Targetnya, ia melanjutkan, Indonesia pada akhir tahun 2023 sudah punya setidaknya 13 ribu Kampung Iklim.

"Saat ini kami sedang melakukan verifikasi dan wilayah Sulawesi juga menjadi projek pengembangan kampung iklim," ujarnya.

Program Kampung Iklim dijalankan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta penurunan emisi gas rumah kaca.

Laksmi menyampaikan bahwa pemerintah sedang membahas re-konseptualisasi Program Kampung Iklim menjadi program komunitas yang juga dapat diterapkan di lingkungan sekolah hingga perkantoran.

ProKlim merupakan bagian dari upaya penguatan aksi iklim di tingkat tapak, yang juga dibahas dalam Rapat Kerja Teknis Pengendalian Perubahan Iklim Regional Wilayah Sulawesi di Kota Palu dari 30 sampai 31 Mei 2023.

Perwakilan dari kementerian serta dinas tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang membidangi urusan kehutanan, lingkungan hidup, dan perencanaan daerah di wilayah Sulawesi mengikuti rapat kerja teknis tersebut,yang ditujukan untuk membangun kolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota guna mengurangi emisi gas rumah kaca.
​​​​
Baca juga:
Sumatera Barat targetkan punya 250 kampung iklim pada 2023
Proklim berkontribusi turunkan emisi 761.445,1 ton CO2e

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023