Strategi untuk mencapai target tersebut, BSI per hari ini telah meluncurkan enam produk investasi syariah baru
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemasaran dan Distribusi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna menyatakan perusahaan menargetkan porsi investasi di total asset under management (AUM) meningkat dari 15 persen menjadi 25-30 persen atau sekitar Rp100 triliun pada 2024.

Menurut Anton, dengan strategi yang tepat, perusahaan berpeluang untuk mencapai target yang cukup ambisius itu meskipun di tengah ketidakpastian perekonomian dunia karena dampak perang dan perubahan iklim.

"Strategi untuk mencapai target tersebut, BSI per hari ini telah meluncurkan enam produk investasi syariah baru," kata Anton di Jakarta, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Anton dalam Market Outlook 2024 bertajuk “Finding Silver Linings in A Year of Unvertainty” di The Langham Hotel.

Anton menjelaskan, ke-enam produk investasi syariah baru yang diluncurkan BSI antara lain; Trimegah Kas Syariah, TRIM Syariah Berimbang, TRIM Syariah Saham, Sucorinvest Sharia Money Market Fund, Sucorinvest Sharia Sukuk Fund, dan Batavia Dana Saham Syariah. 

"Jelas ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan porsi investasi," kata dia.

Ia menyebutkan, hal tersebut dikarenakan perusahaan memiliki banyak produk dengan prioritas nilai syariah yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah.

Dari situ pula membuat nasabah akan merubah alokasi portofolio dana kelola nya di BSI, karena mereka mulai sadar bahwa ada instrumen lain yang bisa disesuaikan dengan disk profile masing-masing.

Ia menambahkan, kepercayaan diri itu juga sejalan dengan meningkatnya minat berinvestasi syariah. BSI mencatat per September 2023 jumlah nasabah prioritas sudah mencapai 54 ribu nasabah.

Selain meluncurkan produk investasi syariah baru, ia menjabarkan, BSI juga meningkatkan literasi keuangan syariah untuk nasabah agar mereka dapat memahami produk dan risiko investasi nya.

Diketahui, BSI mencatatkan kinerja yang positif pada semester I 2023.

Total aset BSI tumbuh 13,08 persen (yoy) menjadi Rp313 triliun, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 3,21 persen (yoy) menjadi Rp252 triliun, pembiayaan tumbuh 16 persen (yoy) menjadi Rp271,9 triliun, dan laba bersih tumbuh 32,4 persen (yoy) menjadi Rp2,8 triliun.

Menurut Anton, kinerja positif tersebut mencerminkan bahwa BSI berada dalam kondisi yang baik berkat penerapan strategi bisnis yang tepat

"Kami optimistis bahwa dengan berbagai upaya yang dilakukan, BSI dapat menjadi bank syariah terdepan dalam menyediakan produk dan layanan investasi syariah," ujar Anton.

Baca juga: BSI akan fokus pembiayaan berkelanjutan ke lima sektor utama
Baca juga: BSI kolaborasi dengan 100 usaha fesyen muslim di JMFW 2024


Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023