Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan api yang membakar Tempat Pembuangan Akhir Regional Sarbagita (TPA Suwung) Kota Denpasar, sejak 12 Oktober 2023 bisa segera dipadamkan dengan penggunaan teknik pemadaman terbaru.

"Kami upayakan secepatnya karena baru menemukan tekniknya. Di awal-awal sudah terus dilakukan upaya, tetapi tidak efektif. Sekarang sudah menemukan cara yang lebih efektif," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra di Denpasar, Rabu.

Dia menjelaskan berdasarkan kondisi di lapangan dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan dalam memadamkan kebakaran TPA Suwung, telah memberikan banyak pembelajaran.

Berbagai upaya tersebut, antara lain penggunaan helikopter pengebom air dan penyemprotan air menggunakan armada pemadam kebakaran, telah dilakukan untuk memadamkan kebakaran di TPA terbesar di Provinsi Bali itu.

"Ini berbeda dengan penanganan kebakaran lahan hutan atau gambut yang apinya di permukaan, sedangkan di TPA itu apinya jauh di dalam," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Dewa Indra, helikopter tidak lagi menyiram sambil berjalan tetapi berhenti di titik tertentu yang diperkirakan ada api, lalu air dengan volume lebih besar jatuh di titik itu.

Baca juga: KLHK injeksikan air untuk padamkan kebakaran di TPA Rawa Kucing

Sebelumnya, upaya pemadaman tidak saja melibatkan jajaran pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Bali beserta jajaran TNI dan Polri, namun hingga meminta bantuan Kementerian Kehutanan.

"Kami meminta bantuan petugas Manggala Agung. Mereka orang-orang yang sudah profesional untuk pemadaman kebakaran," katanya.

Teknik baru untuk pemadaman TPA Suwung dengan membuka tumpukan sampah tertentu yang asapnya besar lalu disemprot dengan damkar dan penyemprot air.

"Dengan cara yang baru ini per kemarin kita perkirakan sudah 50 persen bisa dipadamkan," ujarnya.

Ia juga telah menyampaikan kepada pemkab/pemkot se-Bali agar belajar dari pengalaman kebakaran TPA Suwung, lalu diikuti TPA Mandung, Kabupaten Tabanan dan TPA Temesi, Kabupaten Gianyar.

"Saya menarik pembelajaran bahwa di tengah temperatur udara yang sangat panas ini maka potensi terjadinya kebakaran TPA bisa sangat tinggi," kata mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.

Oleh sebab itu, ia mengemukakan pentingnya pencegahan dini kebakaran di TPA. Antisipasi itu sudah dilakukan oleh Kabupaten Buleleng dengan melakukan pembukaan tumpukan sampah agar berongga.

"Jadi disiram ditambah dengan garam, 'kan garam mendinginkan. Dengan cara begitu, astungkara TPA sampah di Buleleng tidak terbakar. Ini yang lain kami minta juga begitu, jadi ada pencegahan supaya tidak terus berlanjut," ucapnya.

Baca juga: BNPB: Kebakaran TPA Cikundul Sukabumi telah padam
Baca juga: BPBD sebut penanganan kebakaran di TPA Suwung telah mencapai 50 persen
Baca juga: PMI Sukabumi kerahkan tim medis ke lokasi kebakaran TPA Cikundul

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023