Tahun ini kita fokus pada pengembangan CBT (community based tourism), kenapa desa wisata perlu kita angkat, karena di Bantul desa wisata menjadi salah satu ruh pengembangan ekonomi berbasis masyarakat
Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mengembangkan desa wisata atau pariwisata berbasis komunitas (community based tourism) sebagai bagian menggerakkan ekonomi masyarakat melalui potensi wisata perdesaan itu.

"Tahun ini kita fokus pada pengembangan CBT (community based tourism), kenapa desa wisata perlu kita angkat, karena di Bantul desa wisata menjadi salah satu ruh pengembangan ekonomi berbasis masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Kamis.

Menurut dia, desa wisata yang dikembangkan oleh masyarakat merupakan bentuk aktivitas masyarakat yang mempromosikan dan mengkolaborasikan berbagai potensi yang ada, baik seni budaya, alam termasuk sejarah edukasi dan sebagainya.

Oleh karena itu, kata dia, keberadaan desa wisata yang sehat akan menjadi suatu bentuk pembangunan ekonomi yang kuat terutama di kawasan pariwisata, dan terlebih dari itu di luar kawasan tentu aksesibilitas atau jalur menuju desa wisata akan kebagian jalur ekonomi.

"Karena bisa jadi misalnya ke desa wisata Imogiri tetapi beli oleh olehnya bisa jadi di Pleret atau Manding atau Sewon dan sebaliknya yang di utara selama perjalanan ke pantai beli oleh olehnya di tempat tempat yang lain," katanya.

Dengan demikian, kata dia, pengembangan ekonomi di dalam kemasan pariwisata berbasis komunitas ini adalah menggerakkan berbagai elemen unsur, baik itu potensi alam, kuliner lalu potensi seni budaya yang dilakukan oleh masyarakat.

"Sehingga diharapkan mempunyai nilai ekonomi, dan ini nanti kalau sukses semuanya kalau sehat desa wisata ini betul-betul mampu menggerakkan banyak sektor yang ada di kawasan desa wisata tersebut," katanya.

Saat ini, jumlah desa wisata di Bantul lebih dari 30 an desa dengan menawarkan berbagai potensi wisata mulai dari alam, seni budaya masyarakat, pertanian dan juga potensi ekonomi kreatif atau kerajinan yang digeluti oleh sebagian besar masyarakat di perdesaan tersebut.

Upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng pelaku wisata untuk memasukkan desa wisata tertentu dalam paket kunjungan, juga membantu promosi pesona desa wisata melalui lomba fotografi tentang desa wisata, yang hasil karya untuk dipamerkan dan dipajang di media sosial wisata Bantul.

Baca juga: Menparekraf nobatkan Wukirsari Bantul sebagai Desa Wisata Terbaik

Baca juga: Pemkab Bantul kembangkan usaha desa spot wisata kawasan selatan

Baca juga: Bantul siapkan lahan untuk tanaman penghasil bahan baku industri jamu

 

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023