Banyak potensi yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dengan Afrika Selatan, seperti kemitraan rantai pasok, akses pemasaran, transfer riset dan teknologi, hingga meningkatkan strategi kebijakan ekspor
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyambut baik kedatangan delegasi bisnis dari Afrika Selatan untuk menjajaki peluang kerja sama dalam mengembangkan UMKM antara Indonesia dengan Afrika Selatan.

“Banyak potensi yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dengan Afrika Selatan, seperti kemitraan rantai pasok, akses pemasaran, transfer riset dan teknologi, hingga meningkatkan strategi kebijakan ekspor," kata MenKopUKM Teten Masduki di Jakarta, Kamis.

MenKopUKM mengungkapkan Afrika Selatan memiliki potensi yang sangat besar sebagai pasar ekspor pada sektor manufaktur Indonesia, selain jalur perdagangan pada negara lain yang sudah stabil seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China.

Nilai ekspor Indonesia untuk Afrika Selatan sendiri mencapai angka 1 juta dolar AS pada 2022 dengan beberapa sektor yang sangat menjanjikan seperti produk-produk berbasis sawit, sabun, kopi, kendaraan bermotor, pipa, saus, kertas, hingga barang-barang berbahan karet.

Sebagai upaya meningkatkan ekspor Indonesia, SMESCO Indonesia juga telah membangun Smesco Hub Timur yang berlokasi strategis di Nusa Dua, Bali. Smesco yang juga dikenal sebagai Gateway to The East itu diproyeksikan menjadi pusat inovasi, kolaborasi, dan tempat bagi para wirausaha maupun investor.

"Untuk memastikan kesuksesan dan pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan, penting bagi kami untuk memberikan dukungan maupun menyediakan berbagai sumber daya yang mereka butuhkan,” ujar Teten.

Teten berharap dapat tercipta peluang kerja sama baru antara Indonesia dengan Arfrika selatan dalam meningkatkan berbagai hal terkait penguatan UMKM.

“Mulai dari infrastruktur rantai pasok, maupun berbagai kerja sama lain di masa mendatang untuk memberdayakan UMKM agar mampu meningkatkan ekonomi nasional bagi kedua negara," tuturnya.

Delegasi bisnis Afrika Selatan yang diwakili oleh Sipho Shoba dari Wholesale and Retail Sector Education and Training Authority (SETA) menyampaikan bahwa pihaknya ingin mencari tahu secara detail bagaimana gambaran sektor wholesale atau perdagangan grosir dan retail di Indonesia, sekaligus menemukan masalah-masalah yang sering muncul pada pelaku UMKM, serta melihat gambaran pada pelatihan usaha dan pembiayaan maupun investasi untuk mendukung pelaku UMKM.

“Kami juga ingin mencari alternatif pemecahan masalah yang menjadi tantangan pada sektor tersebut agar bisa diaplikasikan, baik melalui pelatihan, pendidikan, dan pengembangan kapasitas pelaku usaha,” ucap Sipho.

Baca juga: KemenKopUKM gelar Pitching Day Pahlawan Digital UMKM 2023
Baca juga: MenKopUKM perbaiki sistem produksi garam guna kurangi impor garam
Baca juga: KemenkopUKM yakinkan waralaba Indonesia tetap gunakan bahan baku lokal

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023