Cegah pencemaran, pucuk merah ditanam di tengah waduk Kebon Melati

Semuanya menjadi tanaman apung

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Pusat (Jakpus) menanam sebanyak 34 pucuk merah dan lainnya di tengah Waduk Kebon Melati, Tanah Abang dalam rangka mengurangi pencemaran air dan udara.

"Kami menanam tanaman pucuk merah dan alang-alang dengan total sebanyak 34 tanaman. Semuanya menjadi tanaman apung yang kami tempatkan di tengah waduk," kata Kepala Seksi Pengelolaan Sarana Pengendalian Banjir Air Bersih dan Air Limbah Sudin SDA Jakpus Saud Marpaung di Kantor Pemkot Jakarta Pusat, Kamis.

Tanaman-tanaman tersebut, kata Saud, diapungkan di tengah waduk dengan menggunakan material drum bekas. Pengerjaannya dilakukan oleh operator pompa Waduk Kebon Melati.

Tampak delapan drum yang dilubangi bagian tengahnya dan berisi tanaman, disambungkan dengan tali dan pipa membentuk huruf X.

Baca juga: Transportasi publik jadi solusi atasi pencemaran udara di Jakarta

Pada bagian tengah, tampak tanaman alang-alang yang ditempatkan dalam bagian yang disatukan dengan pipa.

"Satu titik tanaman yang terbagi dalam dua jenis tanaman dengan total sebanyak 17 tanaman," katanya.

Ia mengatakan teknik penanaman di tengah Waduk Kebon Melati tersebut berdasarkan bekal ilmu yang didapatkan ketika melakukan studi banding ke Belanda pada 2016.

"Saya melihat pertama di Belanda dan kemudian saya buat di Waduk Kebon Melati. Namun, kalau kami, penempatan tanaman itu di drum bekas," kata Saud.

Baca juga: Heru terbitkan Kepgub tentang satgas pengendalian pencemaran udara

Dari penanaman, Saud berharap dapat membantu mengurangi pencemaran air dan udara karena kedua tanaman tersebut memiliki fungsi yang sangat besar dalam usaha memperbaiki kualitas air dan udara Jakarta.

"Alang-alang dapat ditanam di sekitar perairan dan bermanfaat untuk mengatasi pencemaran air dari berbagai polutan, sedangkan tanaman pucuk merah memiliki kemampuan menyerap karbondioksida (CO2) lebih besar dibandingkan tanaman yang lain," ujarnya.