Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) beri bantuan pada seorang petani di Desa Tanjung Karangan dalam program budidaya tanaman berbasis otomasi yang ramah lingkungan.

VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Hartono, dalam keterangan tertulis yang di Palembang, Jum'at menjelaskan jika sinergi bersama para pemangku kepentingan termasuk masyarakat sekitar perusahaan sangat dibutuhkan untuk penanggulangan perubahan iklim, sebab hal itu tidak dapat dilakukan sendiri.

"Komitmen tersebut dibuktikan dengan mengajak para pioneer, inisiator, dan pembawa perubahan yakni para Local Hero untuk bersama melakukan perubahan bagi peradaban yang lebih baik," jelas Hartono.

Program Eco Agrotomation itu tidak hanya mendukung peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi itu juga sudah mampu secara rutin menjalankan program kepedulian sosial di lingkungan sekitarnya.

"Seperti melalui pemberian bantuan bagi lansia, anak yatim, maupun bantuan insidentil untuk bencana alam. Di samping itu, Program Eco Agrotomation di Desa ini juga telah berkembang menjadi lokasi agrowisata. Banyak instansi pendidikan maupun pemerintah melakukan kunjungan wisata sekaligus pembelajaran terkait budidaya tanaman berbasis otomasi yang ramah lingkungan," ujarnya.

Sementara itu, Zailani mengungkapkan jika telah mendapat dukungan dari PTBA untuk penanaman 40.000 bibit tanaman yang telah menghijaukan lahan seluas 1,3 hektar itu.

Ia mengatakan budidaya yang dirinya lakukan berawal dari adanya pembinaan Program Kampung Iklim oleh PTBA di Desa Tanjung Karang.

"Dari situ, tumbuh semangat peduli lingkungan di tengah-tengah masyarakat desa, bersama 10 orang anggota lainnya kemudian kami menekuni Program Eco Agrotomation untuk mendukung program-program penghijauan di daerah sekitarnya," katanya.

Ia menjelaskan pengembangan usaha yang dilakukan untuk proses budidaya tanaman dapat menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Sebelum diotomasi, penyiraman dan pemupukan tanaman dilakukan secara manual sehingga kuantitas air dan pupuk yang diberikan tidak dapat dijaga sesuai standar," jelasnya.

Lebih lanjut, berkat otomasi itu penyiraman dan pemupukan tanaman dapat dilakukan secara otomatis dengan takaran sesuai standar.

"Tanaman yang dihasilkan jadi lebih baik dan penggunaan air lebih efisien, sistem otomasi tersebut juga memiliki dashboard monitor yang terhubung dengan ponsel. Sehingga memudahkan pengelola untuk memantau dan mengelola budidaya tanamannya," lanjut dia.

Selain itu, misi ramah lingkungan juga dicapai melalui penggunaan PLTS untuk sumber listrik. Tidak hanya menurunkan emisi dari proses budidaya tanaman, otomasi berbasis energi baru terbarukan (EBT) ini juga menurunkan biaya operasional harian.

“Kami sangat berterima kasih pada PT Bukit Asam Tbk yang selama ini telah mendukung kami untuk mengembangkan program dengan lebih baik melalui pelatihan, pendampingan, hingga pengembangan program. Saya bersama tim, tak henti mengajak masyarakat untuk terus peduli terhadap lingkungan agar bumi yang kita tinggali tetap lestari,” ucap dia.

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023