Tahun ini, SPSL mengintegrasikan dua anak perusahaan, yakni PT Nusantara Terminal Services (NTS) dan PT Multi Terminal Indonesia (MTI)
Jakarta (ANTARA) - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development mengintegrasikan dua anak perusahaan dalam rangka efisiensi dan optimalisasi sumber daya.

"Tahun ini, SPSL mengintegrasikan dua anak perusahaan, yakni PT Nusantara Terminal Services (NTS) dan PT Multi Terminal Indonesia (MTI). Integrasi ini membentuk entitas tunggal, PT Multi Terminal Indonesia," kata Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, integrasi NTS dan MTI merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional perusahaan dan optimalisasi sumber daya.

Langkah tersebut membuka potensi penciptaan nilai jangka panjang dengan mengurangi biaya overhead, klasterisasi entitas, dan standardisasi sumber daya pada entitas bisnis.

Adapun, komposisi kepemilikan saham MTI saat ini, yakni 99,12 persen dimiliki oleh SPSL, 0,22 persen dimiliki oleh Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar), dan 0,65 persen dimiliki oleh Koperasi Karyawan Pelindo IV.

Baca juga: SPSL komitmen wujudkan efisiensi rantai logistik di Tanah Air

Baca juga: PT SIER dan PT SPSL kerja sama meningkatkan pengelolaan logistik


Lebih lanjut, Joko mengatakan bahwa perusahaan saat ini juga tengah melakukan sejumlah aksi korporasi lainnya, termasuk inbreng saham, transfer bisnis, restrukturisasi keuangan, penyempurnaan bisnis serta investasi tambahan.

Pemurnian bisnis itu merupakan bagian dari rangkaian restrukturisasi yang dimulai sejak merger pada 1 Oktober 2021 dan menjadi salah satu inisiatif strategis perusahaan untuk mengoptimalkan struktur perusahaan di bawah naungan Pelindo.

SPSL mencatat pada triwulan-III 2023, progres implementasi pemurnian bisnis mencapai 81 persen.

"Terkait integrasi kedua anak perusahaan, SPSL, sebagai holding telah mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Kami juga telah merancang perencanaan strategis yang jelas, melakukan pemetaan kapabilitas saat ini dan yang dituju serta menyelaraskan manajemen perubahan (change management) dengan semua pemangku kepentingan," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan berbagai aksi korporasi. Aspek-aspek seperti legal, bisnis, tata kelola perusahaan, keuangan, perpajakan, pengembangan usaha, risiko, dan mitigasi juga menjadi perhatian perusahaan.

"Kami juga mendorong semua entitas untuk meningkatkan penerapan good corporate governance (GCG) dan nilai AKHLAK dalam setiap tindakan korporatif serta selalu menjunjung tinggi aspek HSSE (health, safety, security, and environment) atau K3 dalam seluruh layanan dan kegiatan kami," ucap Joko.

Baca juga: JTCC Seksi 4 rampung, siap beroperasi fungsional jelang Lebaran

Baca juga: Pelindo bangun IPAL pengembangan Pelabuhan Benoa Bali 2025-2030


Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023