Peserta Youth Cultural Competition 2023 diberikan keleluasaan untuk melakukan eksplorasi Keraton Ratu Boko dengan berbagai potensi wisata yang dimiliki
Sleman (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menghadirkan semangat kepemudaan dalam menggaungkan kampanye dan promosi pariwisata Keraton Ratu Boko melalui penyelenggaraan "Youth Cultural Competition 2023", Sabtu.

"Kegiatan ini selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, juga menjadi salah satu ruang pengembangan potensi "content creator' muda dalam mempromosikan destinasi sejarah edukatif seperti Keraton Ratu Boko," kata Corporate Secretary PT TWC AY Suhartanto di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu.

Dalam kegiatan ini puluhan "content creator" muda baik siswa SMA sederajat dan mahasiswa memadati destinasi Keraton Ratu Boko, berkompetisi memotret potensi salah satu destinasi unggulan di Yogyakarta.

"Youth Cultural Competition 2023 mengajak para peserta untuk berkreasi dalam karya, sambil menikmati keindahan panorama situs cagar budaya peninggalan abad ke-8 Masehi oleh Wangsa Syailendra ini. Pemandangan Gapura Keraton Ratu Boko yang ikonik menjadi salah satu view menawan bagi para peserta," katanya.

Ia mengatakan aktivitas ini dihadirkan untuk menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap salah satu peninggalan situs bersejarah di Indonesia seperti Keraton Ratu Boko, dengan memvisualisasikan campaign pariwisata dan pelestarian melalui media yang diminati Gen-Z.

"Youth Cultural Competition 2023 ini merupakan salah satu program Creating Shared Value (CSV) dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT TWC, yang mana PT TWC memainkan peran ganda, yaitu menciptakan nilai ekonomi (economic value) dan nilai sosial (social value) secara bersama-sama (shared), tanpa mengutamakan atau mengesampingkan salah satunya," katanya.

Baca juga: TWC gelar "Boko Membatik" ajak wisatawan peduli warisan budaya dunia

Baca juga: TWC luncurkan "Shinta Obong" sajikan alternatif wisata malam hari


Suhartanto mengatakan kegiatan ini sekaligus bentuk dukungan PT TWC sebagai pengelola destinasi wisata kepada pelaku ekonomi kreatif serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di sekitarnya.

"Pada kompetisi ini, beragam aktivitas dihadirkan di Keraton Ratu Boko, antara lain permainan tradisional, pelaku usaha jamu gendong, Boko Picnic, dan kesenian tradisional gejog lesung dan srandul serta Boko Membatik," katanya.

Ragam aktivitas ini, kata dia, menjadi sajian menarik yang bisa dijadikan bahan konten yang menggugah dan menarik.

"Terlebih, panorama matahari terbenam di Keraton Ratu Boko menjadi visual yang ikonik dan banyak diburu oleh wisatawan," katanya.

Ia mengatakan bahwa kegiatan Youth Cultural Competition 2023 ini merupakan bentuk kepedulian terhadap salah satu peninggalan warisan budaya bangsa sekaligus mendukung keberadaan pelaku ekonomi kreatif, UMKM serta pelaku seni budaya di kawasan Ratu Boko, yang salah satu daya tarik wisata yang berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian di sekitar.

"Sebagai pengelola destinasi wisata "cultural & heritage" di Indonesia, PT TWC turut bertumbuh bersama masyarakat dan pelaku wisata kawasan, salah satunya melalui program CSV. Bagaimana berkontribusi terhadap perkembangan dan kemajuan pariwisata Indonesia, mendekatkan destinasi wisata yang sarat akan nilai seni budaya, aspek edukasi dan pelestarian, kepada generasi muda masa kini," katanya.

Melalui kegiatan Youth Cultural Competition 2023 ini, diharapkan menjadi satu wadah positif bagi keterlibatan dan peran aktif para mahasiswa dan pelajar, untuk meningkatkan public awareness mengenai destinasi Keraton Ratu Boko, berikut nilai-nilai edukasi sejarah dan potensi di kawasan sekitar.

"Peserta yang mengikuti Youth Cultural Competition 2023 diberikan keleluasaan untuk melakukan eksplorasi Keraton Ratu Boko dengan berbagai potensi wisata yang dimiliki, membidik view dan footage yang menarik, dan dikemas dalam visual video yang sarat dengan nilai story telling, sehingga key message mengenai Keraton Ratu Boko dapat tersampaikan kepada publik," katanya.

Salah satu peserta Youth Cultural Competition 2023, Adelheid (15) mengatakan program ini turut membantu para "content creator" muda untuk mengasah kemampuan dalam pembuatan konten edukasi terkait destinasi cagar budaya. Selain itu, kompetisi ini juga membuka wawasan dirinya pada destinasi sejarah dan cagar budaya.

"Melalui program ini, kami jadi tahu cerita sejarah yang tidak kami temukan di pelajaran sekolah, sehingga menjadi bahan yang menarik untuk dijadikan sebagai konten yang edukatif dan mengesankan," kata siswi SMA Negeri I Kalasan ini.

Baca juga: TWC dukung kebangkitan Candi Prambanan sebagai destinasi spiritual

Baca juga: TWC hadirkan Program Perpustakaan Siswa untuk sekolah di Sleman

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023